Di Situ Sukarame Parakansalak, Ama Sadarina Sembunyi dari Kejaran Pasukan Belanda

Jumat 13 Januari 2017, 19:12 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Siapa tidak mengenal Gunung Salak. Gunung yang memayungi dua provinsi dan tiga kabupaten sekaligus, yakni Kabupaten Bogor dan Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, serta Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Namun, lupakan Gunung Salak. Sekarang kita jalan-jalan menuju sebuah danau atau situ dalam bahasa Sunda yang letaknya berada di kaki gunung tersebut. Namanya Situ Sukarame, dinamai begitu, karena letaknya berada di Kampung Sukarame, Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi.

Menjangkau lokasi ini tidaklah sulit, dari Stasiun Kereta Api Parungkuda, Anda melanjutkan perjalanan hingga Parakansalak, lokasi yang dikenal dengan hamparan perkebunan tehnya.

Baca Juga

Curug Sawer, Tak Ada Tempat Seperti Ini

Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango di Sukabumi Diperketat

Mengintip Ritual Rebo Panungtung di Situ Gunung Kabupaten Sukabumi

Konon, ini merupakan danau buatan sejak masa Hindia Belanda. Awalnya berupa hutan rimba tanpa penduduk. Tersiar kabar, Ama Sadarina yang pertama kali menempati daerah tersebut. Ia seorang tentara Kerajaan Mataram yang tengah diburu tentara kolonial Belanda.

Sejak kedatangan Ama Sadarina, tempat tersebut menjadi ramai, karena ia membuka perguruan ilmu kedigdayaan. Sejurus kemudian, mulailah bermunculan pemukiman, dari sanalah kata rame berasal.

“Situ ini ramainya kalau lagi weekend aja sih, hari-hari biasa pengunjungnya bisa dihitung jari,” ungkap Adwin Murfi (26), salah seorang pegiat wisata mandiri, warga Kampung Sukarame kepada sukabumiupdate.com, Jumat (13/1).

Situ Sukarame menawarkan pemandangan indah, perpaduan antara perkebunan teh, hutan damar dan pinus yang rindang, serta air danau yang jernih, di mana tujuh aliran sungai, yakni Sungai Cipangelah, Cikahuripan, Citaman, Cisalada, Cimaci, Cisarandi, dan Cisela mengairinya.

“Kalau mengitari danau, ada rakit yang bisa muat sampai 30 orang, per orang hanya dipungut dua ribu Rupiah,” ungkap Adwin.

Selain rakit, disediakan pula kendaraan air yang biasa ditemui di wahana wisata air, seperti perahu gowes berbentuk bebek dengan tarif Rp10 ribu. Memasuki kawasan wisata ini, cukup lima ribu Rupiah untuk kendaraan roda dua, dan Rp10 ribu untuk roda empat, ditambah lima ribu Rupiah lagi retribusi kebersihan.

"Ada hal lain bisa dilakukan di kawasan Situ Sukarame, yaitu berkemah. Biasanya dilakukan oleh pelajar atau komunitas. Bisa di pulau kecil yang terletak di tengah situ, bisa juga di lereng bukitnya," terang Adwin lagi.

Adwin dan warga lainnya yang peduli terhadap keberadaan situ ini, sedang melakukan upaya pembenahan di beberapa titik, misalnya para pedagang dilokalisir di suatu tempat, agar para wisatawan merasa nyaman.

"Kita juga menunggu perhatian dari pemerintah daerah agar situ ini berkembang dan menjadi andalan bagi perekonomian warga sekitar,” pungkas Adwin.

Catatan redaksi, Anda mungkin sedikit tidak nyaman dengan tingkah beberapa anak muda lokal. Tapi, sebaiknya abaikan saja. Nikmati keindahan pemandangan dan keseruan naik perahu mengitari danau.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)