Lotek Ibu Amir, Kuliner Legendaris dari Lembursitu Kota Sukabumi

Minggu 21 Juli 2019, 01:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Satu lagi kuliner tradisional yang bisa menggoyang lidah para pecinta kuliner Kota Sukabumi. Namanya Lotek Ibu Amir. Lokasinya di Jalan Pelabuhan II, Kampung Selagedang, Kelurahan Lembursitu, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.

Lotek Ibu Amir buka setiap hari. Buka pukul 07.00 WIB hingga 15.00 WIB. Kalau ingin mencicipi Lotek Ibu Amir, sebaiknya jangan datang terlalu siang jika tak ingin kehabisan. Pasalnya, hampir setiap hari lotek legendaris tersebut diserbu pembeli.

BACA JUGA: Lotek Cikiray Kota Sukabumi, Sekali Nyoba Bikin Ketagihan

Ada tangan telaten Yayah Tarsiah (63 tahun) yang setiap hari mengolah sajian tradisional tersebut menjadi sebuah makanan yang siap memanjakan lidah. Sayur-sayuran segar dicampur bumbu kacang nan gurih siap memuaskan perut-perut yang lapar. Yayah tak sendiri, ia dibantu oleh menantunya, Ai Nurhasanah (32 tahun) menjalankan usaha tersebut.

"Nama Lotek Ibu Amir itu diambil dari nama suami saya. Pertama kali buka tahun 1997. Disini bukan hanya ada lotek, tapi juga karedok, rujak uleg dan petis cuka. Pertama kali buka sempat ragu-ragu, tapi alhamdulillah seiring berjalannya waktu pelanggan makin banyak," ungkap Yayah kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (20/7/2019).

Pemilik usaha Lotek Ibu Amir, Yayah Tarsiah (63 tahun) saat sedang mengolah pesanan pelanggan. | Sumber Foto: CRP 2

Lotek Ibu Amir bisa dibilang lebih unik ketimbang lotek biasanya. Ada ekstra taburan bawang goreng ditambah irisan kentang goreng. Sayur yang dipilih juga tak main-main. Dipilih sayur berkualitas agar rasanya tetap memanjakan lidah pelanggan. Saat dicicipi, bukan main rasanya. Enak! 

"Untuk pelanggan itu alhamdulillah sampai saat ini banyak. Mulai dari pejabat sampai sampai orang Jepang, Amerika dan Cina sudah pernah mencicipi lotek disini," imbuhnya.

Soal harga juga terbilang aman di kantong. Untuk satu porsi lotek dibanderol hanya Rp 12.000, karedok Rp 12.000, petis cuka Rp 12.000, rujak uleg Rp 12.000. Khusus untuk rujak coel, dibanderol Rp 15.000 lantaran menghabiskan cukup banyak bumbu.

"Sampai saat ini saya merasa bersyukur karena melihat dagangan saya ini pada laku dan pelanggan juga dari hari ke hari itu semakin banyak berdatangan kesini. Mudah-mudahan saya selalu diberi kesehatan untuk berjualan, juga pelanggan makin banyak," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)