1.800 Asteroid Mengancam Bumi, NASA Beralih ke Nuklir?

Senin 12 Maret 2018, 05:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ancaman asteroid yang melaju kencang dari luar angkasa membebani pikiran ilmuwan NASA. Asteroid telah menyebabkan kepunahan tingkat global di masa lalu, menyapu bersih dinosaurus sekitar 65 juta tahun yang lalu.

Menurut kepala pemburu asteroid NASA, Paul Chodas, obyek dekat Bumi (NEO) terus mengancam Bumi. Saat ini ada lebih dari 1.800 asteroid di luar angkasa yang digambarkan sebagai 'berpotensi berbahaya', sehingga memicu kekhawatiran akan keselamatan Bumi.

Dan lebih dari 16.000 NEO dari berbagai ukuran telah terdeteksi sejauh ini. Banyak dari obyek ini akan terbakar di atmosfer bumi, namun kira-kira 12.000 berukuran lebih dari 50 meter.

Untuk menghadapi ancaman asteroid, NASA nampaknya beralih ke penggunaan senjata nuklir. Rencana NASA baru-baru ini menunjukkan pada jenis pesawat luar angkasa baru yang dirancang untuk mengirimkan muatan nuklir mendekati asteroid.

Pesawat itu, Hypervelocity Asteroid Mitigation Mission for Emergency Response (HAMMER), dirancang oleh NASA, Nuclear Security Administration AS, dan Departemen Energi AS.

 

Dengan impactor 8,8 ton di sekat, pesawat itu akan digunakan untuk menangkis asteroid yang lebih kecil, atau mengirimkan muatan nuklir ke ancaman yang lebih besar. "Jika asteroid cukup kecil, dan kami bisa mendeteksinya cukup awal, kami bisa melakukannya dengan impactor,” ujar David Dearborn dari Lawrence Livermore National Laboratory.

"Impactor tidak sefleksibel pilihan nuklir saat kita benar-benar ingin mengubah kecepatan asteroid dengan segera," ujarnya.

Menurut Chodas, NASA hanya perlu mengubah lintasan asteroid yang masuk untuk mencegah bencana alam. "Teknik lain untuk membelokkan asteroid telah diajukan juga, seperti defleksi ion-beam, traktor gravitasi, atau bahkan ledakan nuklir untuk menguapkan bagian permukaan,” ujar Chodas.

"Ada beberapa proposal saat ini untuk benar-benar membangun pesawat luar angkasa yang bisa menguji beberapa teknologi ini," ujar Chodas.

Sebuah tim ilmuwan yang berdedikasi akan berkumpul pada bulan Mei di sebuah konferensi penelitian asteroid di Jepang untuk membahas kelayakan HAMMER.

Menurut jurnal ilmiah Acta Astronautica, desain HAMMER pertama kali diperkenalkan dalam laporan National Research Council 2010 mengenai ancaman asteroid yang tidak terdeteksi.

Dan ada banyak alasan untuk memikirkan ancaman tersebut karena ratusan asteroid dengan berbagai ukuran memasuki planet secara teratur.  "Setiap hari, Bumi dibombardir dengan lebih dari 100 ton partikel debu dan pasir,” ujar NASA.

"Kira-kira setahun sekali, sebuah asteroid seukuran mobil menyentuh atmosfer bumi, menciptakan bola api yang mengesankan, dan terbakar sebelum mencapai permukaan. Setiap 2.000 tahun atau lebih, sebuah meteoroid seukuran lapangan sepak bola menabrak Bumi dan menyebabkan kerusakan yang signifikan pada area tersebut.”

"Hanya sekali setiap beberapa juta tahun, sebuah objek yang cukup besar untuk mengancam peradaban Bumi muncul. Dampak kawah di Bumi, bulan dan badan planet lainnya adalah bukti dari kejadian ini."

Bulan ini setidaknya 16 asteroid besar diperkirakan akan melewati Bumi yang mendekati hampir sedekat bulan.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Tags :
Berita Terkini
Life26 April 2024, 00:02 WIB

5 Manfaat Penerapan Pola Asuh Paralel Pada Anak, Salah Satunya Kurangi Masalah Emosional

Keberhasilan mengasuh anak secara paralel tergantung pada menjaga interaksi dengan mantan Anda seminimal mungkin. Karena pola asuh ini memiliki manfaat baik untuk anak.
Ilustrasi manfaat penerapan pola asuh paralel / Sumber Foto: Freepik/@tirachardz
Sukabumi25 April 2024, 23:51 WIB

Tersambar Petir, Rumah di Nagrak Sukabumi Hangus Terbakar

Berikut kronologi kebakaran rumah di Nagrak Sukabumi. Peristiwa terjadi setelah petir menyambar rumah tersebut.
Kondisi kebakaran rumah di Nagrak Sukabumi akibat tersambar petir. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi25 April 2024, 23:23 WIB

Hujan Deras, Banjir Rendam Jalan Raya dan Belasan Rumah di Cidahu Sukabumi

Dipicu hujan deras, jalan raya dan belasan rumah terendam banjir di Pasirdoton Cidahu Sukabumi.
Kondisi jalan raya Cidahu Sukabumi dan rumah warga yang terendam banjir. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih25 April 2024, 22:18 WIB

PKB Gagas Poros Ketiga, Siapkan Figur untuk Lawan Asjap dan Iyos di Pilkada Sukabumi

ewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Sukabumi saat ini tengah membuka penjaringan bakal calon bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan diusung dalam Pilkada 2024.
Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) | Foto : Ist
Bola25 April 2024, 21:54 WIB

Kalahkan Borneo FC 2-1, Persib Segel Runner-up Regular Series Liga 1 2023/2024

Dua gol Persib Bandung atas Borneo FC disumbangkan David da Silva menit 20 dan Ciro Alves (70).
Para pemain Persib merayakan gol ke gawang Borneo FC pada pertandingan pekan ke-33 Liga 1 2023/2024 di Stadion Si Jalak Harupat, (Sumber : PERSIB.co.id)
Sukabumi Memilih25 April 2024, 21:39 WIB

Tiga Partai Bahas Draft Koalisi, Sepakat Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi?

Menjelang perhelatan Pilkada Sukabumi 2024, sejumlah elit partai tengah sibuk melakukan komunikasi dengan sesama partai untuk membangun koalisi.
Pertemuan Golkar PPP dan Gerindra membahas draf koalisi | Foto : Ist
Sukabumi25 April 2024, 21:19 WIB

Pemkot Sukabumi Beri Hadiah Untuk SKPD dengan Pendaftaran Pekerja Rentan Terbanyak

SKPD yang menerima hadiah dianggap telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendorong pendaftaran pekerja rentan ke dalam program jaminan sosial.
Pemberian hadiah bagi SKPD Pemkot Sukabumi dengan Pendaftaran Pekerja Rentan Terbanyak. (Sumber : Istimewa)
Bola25 April 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024, Klik Disini!

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Life25 April 2024, 20:59 WIB

Dapat Tekanan dari Orang Tua Lain, Berikut 4 Penyebab Penerapan Pola Asuh Helikopter

Pola asuh helikopter berarti orang tua sepenuhnya menyetir anak mereka agar menjadi orang yang mereka inginkan karena beberapa penyebab.
Ilustrasi penyebab penerapan pola asuh helikopter. | Sumber Foto: Freepik/@freepik
DPRD Kab. Sukabumi25 April 2024, 20:29 WIB

DPRD Sukabumi Apresiasi Capaian Otonomi Daerah dan Harapan untuk Kemajuan Lebih Mandiri

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi, Usep Wawan, menyampaikan apresiasi atas capaian otonomi daerah yang mandiri
Usep Wawan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi