Misteri Perjalanan Manusia Purba dari Afrika ke Eropa Terungkap

Senin 17 Juli 2017, 11:38 WIB

SUKABUMIUPDAT E.com - Para paleontolog memiliki konsensus yang kokoh bahwa manusia purba atau Homo sapiens berevolusi setidaknya 300 ribu tahun lalu di Afrika. Baru kemudian kira-kira 70 ribu tahun yang lalu sekelompok kecil orang Afrika itu mengembangkan diri mereka di benua lain.

Namun Johannes Krause, Direktur Max Planck Institute for Human History Jerman, menganggap kesenjangan 230 ribu tahun tersebut sebagai hal yang aneh. "Mengapa orang-orang purba dulu tidak meninggalkan Afrika sebelumnya?" kata dia seperti dikutip dalam New York Times.

Masuk akal juga pertanyaan itu. Bagaimanapun, secara geografis, letak Benua Afrika terhitung tak jauh dengan kawasan Timur Dekat, yakni wilayah Israel, Jalur Gaza, Libanon, Suriah, Tepi Barat, Turki, hingga Iran. "Anda bisa saja keluar,” ujarnya.

Dan, pertanyaan itu terjawab. Dalam riset yang diterbitkan di jurnal Nature Communications edisi Juli 2017, Krause dan koleganya melaporkan bahwa manusia purba dari Afrika ternyata keluar dari wilayah mereka lebih dari 270 ribu tahun yang lalu.

Kesimpulan itu didapatkan dari DNA yang baru ditemukan pada fosil-fosil. Dari situ, para peneliti menyimpulkan bahwa gelombang awal Homo sapiens, atau kerabat dekat spesies manusia saat ini, berjalan dari Afrika ke Eropa. Di sana, mereka kawin-mawin dengan manusia Neanderthal.

Namun kemudian para migran manusia purba Afrika ini menghilang dan DNA mereka bertahan pada generasi Neanderthal berikutnya. "Ini menjadi gambaran yang komprehensif," kata Krause.

Sejak 1800-an, ahli paleontologi berjuang untuk memahami bagaimana manusia Neanderthal terkait dengan manusia saat ini. Fosil-fosil manusia purba menunjukkan bahwa mereka berbeda secara anatomis. Mereka memiliki alis yang tebal, tubuh yang kokoh, dan sejumlah fitur halus yang tidak dimiliki manusia pada masa kini.

Tulang tertua dari individu mirip Neanderthal ditemukan di sebuah gua Spanyol bernama Sima de los Huesos, berasal dari 430 ribu tahun yang lalu. Neanderthal yang lebih baru, bertarikh sekitar 100 ribu tahun yang lalu, ditemukan di seluruh Eropa sampai ke Siberia bagian selatan. Kemudian, 40 ribu tahun yang lalu, Neanderthal menghilang dari catatan fosil.

Ilmuwan yang mempelajari gen manusia purba mencari dua jenis materi genetik: DNA inti dan DNA mitokondria. DNA inti diwariskan dari kedua orang tua kepada anaknya. DNA mitokondria hanya diwariskan ke anak dari ibu karena sperma ayah menghancurkan DNA mitokondrianya sendiri selama fertilisasi.

Bertahun-tahun yang lalu, Krause dan koleganya mulai melacak gen purba Neanderthal dalam satu fosil dengan mencari DNA mitokondria. Setelah menelaah DNA mitokondria pada beberapa fosil, mereka berhasil menemukan DNA inti.

Gen-gen itu mengandung beberapa kejutan. Misalnya, sedikit dari DNA orang-orang keturunan non-Afrika berasal dari Neanderthal. Ketika manusia modern berekspansi keluar dari Afrika, menurut Krause, mereka tampaknya telah saling kawin beberapa kali dengan Neanderthal. Anak-anak itu yang meneruskan gen mereka.

Namun tulang jari dan gigi dari sebuah gua di Siberia bernama Denisovan memberi Krause teka-teki yang membingungkan. Di dalam fosil-fosil manusia purba tersebut, para peneliti menemukan urutan DNA mitokondria yang berbeda dari manusia atau Neanderthal, yakni dari sebuah cabang pohon keluarga yang jauh.

Kemudian peneliti dapat menemukan kembali DNA inti dari tulang jari Denisovan, yang menunjukkan mereka dengan Neanderthal lebih dekat satu sama lain. Para ilmuwan sekarang memperkirakan bahwa nenek moyang yang sama dari manusia modern, Neanderthal dan Denisovans, hidup antara 765 ribu dan 550 ribu tahun lalu.

Sekitar 445-473 ribu tahun lalu, keturunan leluhur yang sama terbagi menjadi dua garis keturunan. Yang satu akhirnya menyebabkan lahirnya manusia modern, sementara satunya lagi melahirkan Neanderthal dan Denisovans.

Pada 2013, seorang mahasiswa pascasarjana di bawah bimbingan Krause, Cosimo Posth, memeriksa satu fosil Neanderthal dari sebuah gua Jerman bernama Hohlenstein-Stadel. Dia mampu merekonstruksi semua DNA mitokondrianya. Dari sana diketahui bahwa semua Neanderthal mewarisi DNA mitokondria mereka dari nenek moyang yang hidup 270 ribu tahun lalu.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi01 Mei 2024, 22:58 WIB

Kepergok Warga, Maling Kotak Amal Kabur Tinggalkan Motor di Cicantayan Sukabumi

Berikut kesaksian warga terkait upaya pencurian kotak amal di Cicantayan Sukabumi. Pelaku kabur tinggalkan motor.
Motor maling kotak amal yang ditahan warga Kampung Cijabon RT 19/07, Desa Cimahi, Cicantayan Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life01 Mei 2024, 21:37 WIB

6 Gaya Bicara yang Menjadikan Anda Lebih Berwibawa dan Berkharisma, Ini Caranya

Gaya bicara seseorang menentukan apakah nanti akan dipandang berwibawa atau justru diremehkan orang lain di masyarakat.
Ilustrasi. Gaya berbicara yang dipandang berwibawa. | Sumber foto : Pexels/Werner Pfenning
Life01 Mei 2024, 21:31 WIB

Fokus Pada Jangka Panjang, Ini 10 Tips Menerapkan Disiplin Pada Anak Tetap Konsisten

Penerapan disiplin pada anak tidaklah mudah, maka dari itu orang tua perlu melakukannya dengan konsisten.
Ilustrasi menerapkan disiplin tetap konsisten / Sumber : pexels.com/@Emma Bauso
Sehat01 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Bahan Alami untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi dalam Tubuh

Bahan alami ini dipercaya dapat membantu menurunkan gula darah secara efektif.
Ilustrasi - Bahan alami ini dipercaya dapat membantu menurunkan gula darah secara efektif. (Sumber : Freepik.com/jcomp).
DPRD Kab. Sukabumi01 Mei 2024, 20:56 WIB

May Day, Komisi IV DPRD Sukabumi Serap Aspirasi Buruh Terkait Upah Hingga Isu Pungli

Komisi IV DPRD Sukabumi serap aspirasi serikat buruh terkait upah hingga isu praktik pungli di perusahaan.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar terima kunjungan serikat buruh di momen May Day 2024. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat01 Mei 2024, 20:30 WIB

Pantangan! 4 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Penderita Asam Urat

Beberapa makanan dan minuman dianjurkan dihindari bagi penderita asam urat karena memiliki kandungan purin tinggi.
Ilustrasi - Beberapa makanan dan minuman dianjurkan dihindari bagi penderita asam urat karena memiliki kandungan purin tinggi. (Sumber : pexels.com/@Julia Filirovska).
Life01 Mei 2024, 20:00 WIB

8 Manfaat Menangis untuk Kesehatan Mental, Melepaskan Emosi yang Terpendam

Salah Satu Manfaat Menangis untuk Kesehatan Mental Yakni Menjadi Sarana Melepaskan Emosi yang Terpendam.
Ilustrasi. Bersedih. Manfaat Menangis untuk Kesehatan Mental. (Sumber : Pexels/CottonbroStudio)
Sukabumi01 Mei 2024, 19:57 WIB

Termasuk dari Bule, Uluran Tangan Berdatangan Bantu Titin Penghuni Rumah Reyot di Sukabumi

Bantuan mulai berdatangan untuk mak Titin, janda paruh baya asal Surade Sukabumi yang sebatang kara huni rumah reyot.
Seorang Bule asal Australia saat berkunjung ke rumah Mak Titin di Surade Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life01 Mei 2024, 19:30 WIB

7 Sikap Sederhana yang Membuat Kamu Bisa Dikagumi Banyak Orang

Ingatlah bahwa sikap-sikap sederhana ini tidak datang dengan sendirinya. Dibutuhkan usaha dan latihan untuk menjadikannya kebiasaan.
Ilustrasi - Ingatlah bahwa sikap-sikap sederhana ini tidak datang dengan sendirinya. Dibutuhkan usaha dan latihan untuk menjadikannya kebiasaan. (Sumber : Freepik.com)
Sehat01 Mei 2024, 19:00 WIB

10 Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Asam Urat

Setiap orang memiliki kebutuhan tidur yang berbeda, jadi carilah pola tidur yang paling cocok untuk penderita asam urat dan konsultasikan dengan dokter jika memiliki masalah tidur yang berkelanjutan.
Ilustrasi. Nyenyak. Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Asam Urat. (Sumber : Pexels/KetutSubiyanto)