Penelitian Terbaru: Daratan Mars Terlalu Beracun bagi Kehidupan

Minggu 09 Juli 2017, 05:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Planet Mars dinilai kurang bersahabat untuk ditempatkan oleh manusia. Selain dingin, Mars juga memiliki atmosfer yang rendah dan radiasi yang tinggi. Tanah yang berada di daratan planet tersebut juga telah dikonfirmasi bisa mematikan. Tanah yang mematikan itu memiliki bahan senyawa bernama perklorat, campuran klorin yang dapat menghancurkan bahan organik seperti sel jika dipanaskan.

Peneliti dari Universitas Edinburgh menelusuri bagaimana sebuah mikroorganisme melawan senyawa perklorat. “Kita memang sudah tahu bahwa kehidupan apa pun di sana akan sangat susah untuk selamat, dan studi ini juga membuktikan itu”, kata Dirk Schulze-Makuch, seorang ahli astrobiologi dari Washington State University yang tidak terlibat dalam studi tersebut.

Studi tersebut juga menguji bakteri Bacillus Subtilis yang merupakan bakteri yang biasanya mengkontaminasi pesawat ruang angkasa sebagai dummy tes. Bakteri-bakteri tersebut dipaparkan oleh berbagai kondisi yang ada di Mars seperti radiasi UV, kondisi tanpa oksigen, dan suhu rendah. Berbagai kondisi tersebut lalu dites dengan adanya senyawa perklorat. Hasil dari studi itu akhirnya dipublikasikan di Scientific Reports.

Karena Mars memiliki atmosfer yang rendah, planet tersebut tidak bisa terlindung dari radiasi. Peneliti ingin melihat bagaimana mikroba di lab tersebut dapat bertahan jika menggabungkan perklorat dengan radiasi UV seperti di planet Mars. Pada studi itu, radiasi UV sendiri membunuh banyak bakteri. Namun setelah terkena perklorat juga, semua bakteri-bakteri tersebut langsung mati dalam hitugan 30 detik. Sementara, bakteri yang hanya terkena perklorat namun tidak terkena radiasi masih hidup setelah satu jam.

Dengan suhu rendah dan batu buatan, tingkat keselamatan bakteri meningkat sedikit. Namun kombinasi radiasi UV dan perklorat tidak dapat menyelamatkan bakteri-bakteri tersebut.

Para peneliti juga menguji apakah oksida besi dan hidrogen peroksida akan mendukung perklorat yang sudah terkena radiasi untuk membuat daratan di Mars menjadi tidak cocok untuk kehidupan. Kedua kimia tersebut juga dapat ditemukan di Mars. Hasil menunjukan bahwa kombinasi tersebut juga menyebabkan kematian yang tinggi pada bakteri Bacillus Subtilis.

Akhirnya, peneliti menyimpulkan bahwa daratan yang ada di Mars saat ini berbahaya untuk sel karena adanya gabungan oksidan yang beracun, oksida besi, perklorat, dan radiasi UV. 

Namun, kehidupan di Mars masih bisa ditemukan jika peneliti menggali lebih dalam. “Walaupun daratan Mars tidak bisa dihuni, masih ada potensi di bawah daratan tersebut untuk ditelusuri,” kata penulis studi astrobiologi Jennifer Wadsworth yang merupakan mahasiswa PhD astrobiologi. Dia dan rekannya, Charles Cockell masih mencari bagaimana kombinasi radiasi UV dan perklorat dapat membunuh organisme. Untuk saat ini, mereka belum tahu pasti seberapa besar efek kombinasi tersebut. Namun masih ada kemungkinan bahwa efeknya tidak hanya di daratan saja.

“Jika memang itu kasusnya, kita harus terus menggali daratannya lebih dalam untuk memastikan bahwa level radiasinya relatif rendah,” katanya. “Jika memang rendah, mungkin kehidupan bisa ada.”

Schluze-Makuch juga setuju bahwa robot-robot yang kita gunakan saat ini perlu menggali lebih dalam untuk mencari kehidupan atau daerah yang terlindungi dari radiasi. Daerah-daerah tersebut termasuk gunung lava, kerak es, atau daerah dengan aktivitas hidrotermal.

NASA juga masih berupaya untuk membersihkan pesawat ruang angkasanya dari mikroba agar tidak mengkontaminasi planet lain sebelum diluncurkan ke planet Mars. Walaupun mikroba yang diuji di bumi langsung mati karena terkena perklorat dan radiasi, pesawat tersebut masih perlu dibersihkan. “Mikroba itu masih bisa bertahan dalam cuaca ekstrim. Bakteri yang kita uji di sini itu bukan bakteri extremophile, jadi masih ada kemungkinan bahwa bakteri-bakteri lain bisa bertahan di cuaca ekstrim.” 

Eksperimen di stasiun internasional ruang angkasa menunjukkan bahwa bakteri bisa bertahan selama beratus-ratus hari setelah dipaparkan ke perubahan cuaca yang ekstrim, radiasi yang tinggi, serta ruangan vacuum. Schulze-Makuch juga menambahkan bahwa Mars merupakan planet yang besar. Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa perkloratnya tidak ada di semua bagian Mars.

Dengan studi yang telah ditemukan, mendirikan sebuah tempat riset di Mars masih berbahaya. “Dalam lingkungan rumah kaca, sebagian besar radiasi UV akan menurun,” kata Schulze-Makuch. “Perklorat juga akan hilang jika disiram air. Namun kita harus menyiapkan dari awal tanah yang digunakan untuk menanam tanaman di rumah kaca itu, karena akan lebih sulit pastinya.”

“Perklorat berbahaya untuk manusia, jadi kita harus memastikan bahwa kita menyimpannya dengan hati-hati,” kata Wadsworth. “Tapi menurut saya ancaman lebih besar dan cepat bagi koloni Mars adalah jumlah radiasi yang mencapai di daratan permukaan.”

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Tags :
Berita Terkini
Sehat29 Maret 2024, 06:00 WIB

6 Buah-buahan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Asam Lambung, Yuk Simak Apa Saja!

Berikut ini buah-buahan yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam lambung agar tidak menimbulkan masalah kesehatan
Ilustrasi - 6 Buah-buahan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Asam Lambung, Yuk Simak Apa Saja! (Sumber : pexels.com/Melike A.)
Science29 Maret 2024, 05:30 WIB

Sedia Payung! Prakiraan Cuaca Jabar 29 Maret 2024 Didominasi Hujan Saat Siang

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 29 Maret 2024
Ilustrasi. Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 29 Maret 2024 (Sumber : Unplash/Gabriel Garcia Marengo)
Sukabumi29 Maret 2024, 04:06 WIB

Buka Jalur Darurat di Dekat Jalan Amblas, Warga Simpenan Sukabumi Patungan Sewa Lahan

Warga Desa Mekarasih Simpenan Sukabumi patungan menyewa lahan agar bisa memakai dan membuka jalan darurat di dekat jalan yang amblas.
Jalan alternatif penghubung Kecamatan Warungkiara dan Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi amblas pada Jumat (15/3/2024) (Sumber : SU/Ilyas)
Life29 Maret 2024, 04:00 WIB

9 Manfaat Rutin Bangun Pagi untuk Kesehatan, Bantu Jaga Kondisi Mental

Meskipun tidak semua orang harus bangun pagi untuk merasakan manfaat kesehatan ini. Akan tetapi, bagi banyak orang, bangun pagi secara konsisten dapat menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Ilustrasi. Bangun Tidur. Manfaat Rutin Bangun Pagi untuk Kesehatan, Bantu Jaga Kondisi Mental. Sumber: Freepik/freepik
Sukabumi29 Maret 2024, 03:21 WIB

Terekam CCTV, Dua Pria Beraksi Pecah Kaca Mobil Lalu Gondol Tas Sekolah di Brawijaya Sukabumi

Waspada, korban pecah kaca mobil yang terekam CCTV ini mengaku sudah kedua kalinya mengalami kejadian serupa di Brawijaya Sukabumi.
Tangkapan layar video CCTV dua pria beraksi pecah kaca mobil di Jalan Brawijaya Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Food & Travel29 Maret 2024, 03:00 WIB

Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri

Yuk Recook Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri!
Ilustrasi. Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri. Sumber Foto : Instagram/@sukabikinkue
Life29 Maret 2024, 00:57 WIB

Jangan Salah Kaprah, Ini 6 Etika Makan di Depan Calon Mertua Agar Tidak Canggung

Saat makan dengan calon mertua, etika makan yang benar sangat penting untuk diperhatikan dan dapat memengaruhi kesan pertama yang Anda buat pada mereka.
Ilustrasi makan makan bersama calon mertua. (Sumber : Pixabay)
Life29 Maret 2024, 00:51 WIB

6 Cara Ampuh Hilangkan Kecoak di Rumah Dalam Sekejap

Pengendalian kecoak di dalam rumah merupakan salah satu langkah penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan rumah tangga.
Ilustrasi kecoak. (Sumber : Pixabay)
Life28 Maret 2024, 23:54 WIB

7 Skill yang Wajib Dimiliki oleh Mahasiswa, Harus Bisa Beradaptasi

Sebagai seorang mahasiswa, terdapat banyak tuntutan dan tantangan dalam menghadapi dunia akademik dan persiapan untuk karir masa depan.
Ilustrasi mahasiswa. (Sumber : Pixabay)
Produk28 Maret 2024, 23:16 WIB

Pekan Ketiga Ramadan, Beras dan Cabai-cabaian Turun Harga di Pasar Parungkuda Sukabumi

Harga komoditas pangan di Pasar Parungkuda Sukabumi seperti beras dan cabai-cabaian kompak alami penurunan di pekan ketiga ramadan.
Ilustrasi Cabai. (Sumber : SU/Ibnu)