SUKABUMIUPDATE.com - Sabtu (31/10/2020) di Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi telah dilaksanakan webinar dialog milenial dengan tema "Strategi Milenial dalam Menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru untuk Menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045".
"Alhamdulillah peserta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini sebanyak 75 orang yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa yang ada di Kabupaten Sukabumi, Bogor, Bandung, Jakarta bahkan Surakarta, dan saya tak menyangka akan sebanyak ini peserta yang mengikuti kegiatan webinar ini," ungkap Fadhil selaku Direktur Eksekutif Gerakan Palabuhanratu Terdidik, Minggu, 1 November 2020.
Lanjutnya, inilah bukti bahwa milenial harus memiliki daya intelektual yang tinggi dan selalu ingin mencari tahu tentang ilmu pengetahuan yang baru. Webinar pada kesempatan kali ini mempunyai narasumber yang sangat luar biasa.
"Pertama ada Pak Fikri Abdul Aziz selaku founder dari GMS (Gerakan Milenial Sukabumi) dan kang Maulana Fajar selaku Founder Maulana Fajar Smart Comunity," kata Fadhil.
BACA JUGA: Marwan Iyos Raih Dukungan Gerakan Milenial Sukabumi, Fikri: Kami Jadi Agen Kebaikan
"Saya selaku Direktur Eksekutif Gerakan Palabuhanratu Terdidik mengucapkan banyak terima kasih atas ilmu yang diberikan oleh narasumber yang sangat luar biasa ini dan berharap bisa diimplementasikan oleh para peserta dalam kehidupan sehari-hari, karena pada masa pandemi seperti ini milenial harus lebih bisa mandiri, mempunyai kemauan yang gigih, dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru," jelasnya.
Fadhil menuturkan, milenial harus berani mengambil risiko di setiap perjalanan hidupnya. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada panitia dari Gerakan Palabuhanratu Terdidik dan foksi regional 4 atau yang sekarang menjadi regional 1 yang telah mensukseskan acara tersebut.
Sementara itu, Fikri Abdul Aziz selaku pendiri dan penggagas Gerakan Milenial Sukabumi (GMS) dan juga sebagai narasumber dalam webinar tersebut menyampaikan apresiasinya kepada kaum milenial Sukabumi dan juga seluruh nusantara yang selalu aktif berperan serta dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.
"Ini sangat luar biasa, antusias para kaum milenial Sukabumi dan yang lainnya, banyak persoalan yang kita bahas dan didiskusikan dalam acara webinar kemarin. Kita semua harus siapkan segalanya dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 nanti," kata Fikri.
Fikri menjelaskan, beberapa poin inti bahwa kaum milenial harus hadir dan berperan di bidang hukum. Generasi Milenial sadar dan melek di bidang hukum untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
Di bidang politik, kaum milenial harus memiliki nilai moral dan anti money politic. Milenial harus menjunjung tinggi nilai religius jujur anti korupsi dan jangan terjebak dalam politik transaksional. Di bidang sosial, sambung Fikri, kaum milenial harus mampu peduli dan berbagi dalam kebaikan serta selalu menjalankan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
BACA JUGA: GMS Dukung Marwan-Iyos di Pilkada Sukabumi, Fikri: Milenial Harus jadi Simbol Kebaikan
"Melalui pendidikan kesadaran dan yang berkualitas kita siap mendukung dan berperan aktif dalam segala bidang untuk turut serta mencapai target yang dicanangkan pemerintah berupa munculnya Generasi Emas Indonesia," jelas Fikri.
Selain itu, Fikri juga menerangkan lagi, bahwa pendidikan tidak sekadar dimaknai dengan transfer akademik (keilmuan) saja, melainkan dilengkapi dengan pembentukan karakter.
Untuk mencapai Generasi Emas Indonesia, setidaknya ada beberapa poin menurut Fikri, yakni sebagai berikut:
1. Milenial harus berkontribusi dalam kehidupan politik dan kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk memberikan pendidikan politik yang baik di tengah pragmatisme politik di masyarakat dan politik biaya tinggi (high cost politic).
2. Senantiasa mengembangkan kreatifitas di tengah perkembangan zaman yang sangat cepat dengan memahami dan mengaplikasikan teknologi dengan baik.
3. Senantiasa menjaga dan mematuhi protokol kesehatan dengan berperan aktif membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran penularan wabah virus corona atau Pandemi Covid-19.
4. Meng-upgrade skill sumber daya manusia yang mumpuni dengan prinsip senantiasa berbuat baik di tengah-tengah warga masyarakat.
5. Memiliki sikap positif, proaktif, kerja keras, pantang menyerah, dan berani gagal.
"Kami sangat optimis bahwa kaum milenial bisa mengisi kemerdekaan Republik Indonesia ini dengan penuh tanggungjawab," harapnya.
Fikri Abdul Aziz yang malang melintang dalam dunia advokat di usia yang masih terbilang muda dengan jam terbang yang sudah banyak diperhitungkan. Dirinya berpesan dan mengimbau kepada kaum milenial agar mengedukasi masyarakat untuk mencegah money politic di tengah masyarakat yang banyak diduga oknum politik pragmatis dengan politik biaya tinggi, terutama ini momen Pilkada serentak.
"Milenial harus berkontribusi dalam kehidupan politik dan kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk memberikan pendidikan politik yang baik di tengah pragmatisme politik di masyarakat dan politik biaya tinggi (high cost politic)," tegasnya.
Fikri menyebut, politik biaya tinggi akan mengakibatkan calon terpilih tidak konsen mengabdi kepada masyarakat. Dirinya juga mengatakan banyak fakta-fakta yang telah terjadi.
"Pada akhirnya akan terbebani untuk mengembalikan cost politik terlebih dahulu, tidak sedikit kejadian yang pada akhirnya dengan cara-cara yang melanggar hukum dalam melaksanakan jabatannya. Faktanya sudah puluhan dan ratusan pejabat yang jadi pesakitan, baik di KPK maupun Kejaksaan. Masyarakat harus diimbau untuk memilih pemimpin yang punya integritas dan rekam jejak yang baik dan program yang nyata untuk masyarakat," pungkasnya.
Ingat pesan ibu:
Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.