SUKABUMIUPDATE.com - Warga perumahan Taman Asri, Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole Kota Sukabumi beberapa hari terakhir terganggu dengan aktivitas petugas pendataan atau survey Pemilu 2019. Masalahnya warga melalui ketua RT dan RW setempat tidak mendapatkan pemberitahuan dari KPU (Komisi Pemilihan Umum), melalui PPK (Kecamatan) dan KPPS, terkait adanya program pendataan pemilih atau survey.
BACA JUGA: Jangan Sampai WNA Masuk DPT di Sukabumi, Bawaslu Jabar: Segera Coret!
Menurut salah seorang warga RT 04 RW 14 Taman Asri, dua hari ini petugas survey biasanya perempuan terdiri dari dua atau tiga orang satu persatu rumah. “Nggak kita ladenin karena kita dapat pemberitahuan dari grup whatsapp RT, untuk tidak melayani petugas survey atau pendataan pemilih yang datang ke rumah, apalagi tanpa izin dari RT dan RW,” jelas salah seorang ibu rumah tangga yang enggan namanya dicantumkan, kepada sukabumiupdate.com, Jumat (22/3/2019).
Karena mendapat perintah untuk tidak meladeni tim survey atau pendataan pemilu ini, kaum ibu rumah tangga di Taman Asri pun akhirnya hanya memoto kegiatan petugas ini dari dalam rumah. “Kita sih khawatir aja, takutnya orang yang mengambil kesempatan pura-pura survey pemilu dan pendataan tapi untuk maksud lain, apalagi udah nggak dapet izin dari RT RW,” sambungnya.
Ketua RT 04 RW 14 Taman Asri Kota Sukabumi, Aditya Dwi Putra membenarkan ada himbauan dari RW dan KPPS untuk tidak melayani orang yang mengatasnamakan petugas pendataan pemilih ataupun survey pemilu 2019. “Saya dapat info tersebut dari RW dan KPPS, langsung disebar ke warga, kita hanya jaga-jaga lagian memang orang orang yang mengaku petugas pendataan ini main langsung datang ke warga tanpa izin dari RT dan RW,” jelasnya.
Adit meminta KPU, Bawaslu dan pihak berwenang turun tangan. “Ya harus ditertibkanlah, jangan bikin resah warga. Inikah pencoblosan sebentar lagi kok masih ada pendataan pemilih. Survey juga harus jelas ada izin dan lain lain,” pungkasnya.