SUKABUMIUPDATE.com – Calon legislatif (Caleg) Dapil IV Jawa Barat, Pudji Hartanto ingatkan akan pentingnya pendidikan usia dini, karena saat itu dimulainya pembentukan mental dan karakter semasa kecil. Melalui pendidikan pra sekolah ini, selain mental, seorang anak dipersiapkan secara matang untuk bersaing, mempunyai keterampilan sendiri, menjadi seorang pemimpin yang handal, dan berani tampil ditengah-tengah masyarakat.
“Pendidikan itu harus diawali di usia dini, baik itu di lingkungan rumah, keluarga maupun sekolah. Jika sudah mulai dari usia dini mereka akan terbiasa dan sudah tidak canggung lagi. Contoh termudah saja, anak diajarkan nyanyi sampai hapal, dan sampai tua dia akan inget, begitu juga dengan disiplin prilaku dan intelektualnya,” ujar Pudji kepada sukabumiupdate.com, Jumat (30/11/2018).
Menurutnya, pendidikan memang menjadi perhatiannya dan skala selektif prioritas. Tapi pendidikan juga perlu kesehatan, karena jika tidak sehat bagaimana bisa beraktifitas melakukan pendidikan belajar. “Prioritas pertama memang harus sehat dulu. Bagaimana anak-anak harus dilakukan pemeriksaan secara rutin, sehingga dia bisa tumbuh berkembang dengan baik,” katanya.
Dilihat dari wilayah geografisnya, kata Pudji berbeda-beda apalagi Kota Sukabumi yang dikenal religi dan banyak pondok pesantren. Sehingga melalui pendidikan non formal maupun formal ia berkeinginan untuk melakukan peningkatan.
“Jadi melalui pendidikan formal maupn non formal saya ingin melakukan satu peningkatan, sehingga mendapatkan kualitas. Disisi lain kita tidak mau banyak pendidikan yang non formal tapi predikatnya asal-asalan, mereka harus mengacu kepada peraturan,” katanya.
Artinya non formal harus bisa sejajar bahkan melebihi formal, tambah Pudji sehingga tidak ada lagi ketimpangan. “Jangan sampai, karena letak geografis wilayah yang berbeda pendidikan non formal tidak sama kualitasnya,” tegas Pudji.
BACA JUGA: Sapa Dulur Kasundaan Kota Sukabumi, Sikap Pudji Soal Seni dan Budaya Nusantara
Pudji menilai, persoalan saat ini pendidikan non formal memang dari sisi anggaran. Namun jangan karena hal itu menurunkan kualitas, atau hanya sekedar ada tempat pendidikan dan menjadi permasalah di kemudian hari.
“Selain itu, tenaga pengajar juga perlu perhatikan, kalau tidak sama juga bohong karena yang merubah satu sikap, menambah pengetahuan anak juga kan berangkat dari guru. Kalau guru tidak sejahtera akan berat. Agar anak didiknya bekualitas, gurunya juga harus diberikan kesejakteraan dan peningkatan kualitas sehingga hasil didiknya juga bagus,” tandasnya.