SUKABUMIUPDATE.com - Sudah satu tahun lebih warga Kampung Adat Ciptagelar Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi menikmati aliran listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang dirintis seorang anak muda inovatif, Gamma Abdurrahman Thoohir.
Seiring waktu, biaya perawatan dan kebutuhan menambah daya listrik Mikrohidro yang selama ini baru mampu menghasilkan 40 KW untuk menerangi sebanyak 75 lebih rumah warga adat tersebut menjadi beban tersendiri bagi pemangku kasepuhan Kampung Adat Ciptagelar.
"Mesin Mikrohidronya memerlukan perawatan dan perbaikan. Selama ini beban perawatannya abah dan keluarga yang tanggung sendiri. Kami belum siap membebankan kepada warga kami,"ujar Kepala Adar Kasepuhan Ciptagelar, Abah Ugi Sugriana Rakasiwi belum lama ini.
BACA JUGA: Dewi Asmara Bantu Keluhan Warga Utara Sukabumi Soal Jamkesda
Upaya untuk menambah daya energi listrik mikrohidro sudah dilakukan kepada pihak-pihak terkait. Namun, kata Abah Ugi belum ada tindakan cepat seperti yang diharapkan.
"Sudah cukup lama kami ajukan salah satunya melalui program CSR Bank Jabar, tapi sampai sekarang belum ada jawaban pasti,"ungkapnya.
Dengan komitmen bantuan yang akan diberikan Dewi Asmara guna penambahan dan perawatan energi listrik mikrohidro. Abah Ugi mengaku sangat senang karena kedepan masalah biaya perawatan energi listrik mikrohidro akan segera teratasi.
BACA JUGA: Tekan Angka Pernikahan Dini, Dewi Asmara Datangi Desa Tenjojaya Cibadak Sukabumi
Sementara Dewi Asmara berkomitmen dalam waktu dekat akan merealisasikan bantuan biaya perawatan serta penambahan daya untuk listrik mikrohidro di Kampung Adat Ciptagelar akan secepatnya direalisasikan.
"Insya Allah dananya dari dana pribadi saya dan akan saya kawal juga proposal yang sudah diajukan oleh Abah Ugi ke CSR Bank Jabar agar secepatnya direalisasikan,"kata Dewi, Selasa (6/11/2018).
Selama ini untuk menerangi rumah mereka dan memenuhi kebutuhan lainnya, warga Kampung Adat Ciptagelar memanfaatkan energi listrik tenaga mikrohidro yang di inisiatori oleh seorang anak muda bernama Gamma Abdurrahman Thohir.