SUKABUMIUPDATE.com - Gerakan Reformis Islam (GARIS) Sukabumi Raya mengaku akan melakukan aksi sweeping terhadap sejumlah produk negara Prancis yang ada di Sukabumi. Hal itu sebagai tindaklanjut dari aksi yang digelar di depan Balai Kota Sukabumi, Rabu (4/11/2020). Mereka mengecam tindakan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai telah menistakan Nabi Muhammad SAW.
Dalam surat pernyataan sikap Nomor: 292/DPD-GARIS/XI/2020, massa aksi dari GARIS ini menyatakan kecaman dan mengutuk keras Emmanuel Marcon yang telah mempropagandakan kebencian terhadap Islam sehingga menyebabkan Islamophobia. Dalam aksi itu nampak foto Emmanuel Macron dibakar massa.
Selain itu, GARIS juga meminta pemerintah Indonesia agar memutuskan hubungan diplomatik dengan Prancis. Sebagai bentuk protes, mereka turut menyuarakan pemboikotan terhadap produk Prancis dan meminta pemerintah daerah agar menutup pabrik industri milik Prancis.
BACA JUGA: Boikot Produk Prancis, Seruan dalam Aksi di Sukabumi Hari Ini
"Atas nama Gerakan Reformis Islam (GARIS) Sukabumi raya, yang InsyaAllah mewakili masyarakat muslim yang ada di Sukabumi, tiada lain dalam rangka untuk mengecam penistaan terhadap si Emmanuel Macron si laknatullah. Sebagaimana dia telah menista nabi kita semuanya, nabi besar baginda Rasulullah SAW," ucap Ketua GARIS Sukabumi Raya Asep Saefullah kepada awak media.
Asep menjelaskan, bahwa aksi yang digelarnya itu merupakan bentuk kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW dan pembelaannya terhadap agama Islam.
"Saya harapkan kepada seluruh umat Islam khususnya yang ada di wilayah Sukabumi, umumnya di Indonesia dan seluruh dunia untuk memboikot produk yang diproduksi oleh Prancis. Dan ini produk-produk yang yang tertera di sini ada 30 produk," terang Asep sambil menunjukkan sejumlah logo produk yang dibawa saat aksi.
Sementara itu, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menerima aksi unjuk rasa tersebut dengan baik.
"Iya tadi kami, baik dari pihak pemerintah kota maupun kabupaten telah menerima aspirasi dari para ikhwan GARIS. Tentunya mau dari kota maupun kabupaten kami akan tindaklanjuti dengan mengirimkan aspirasi mereka kepada Pak Gubernur selaku perwakilan pusat," pungkasnya.
Setelah mendapatkan tanggapan dari pihak pemerintah, massa aksi mulai membubarkan diri dengan kondusif sekira pukul 12.44 WIB.
Ingat pesan ibu:
Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.