SUKABUMIUPDATE.com - Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menurunkan timnya ke lokasi bencana banjir bandang Sukabumi. Dilokasi bencana ini, DMC melakukan aktivitas evakuasi kemudian membersihkan rumah warga yang tergenang lumpur juga material berupa kayu yang terbawa luapan sungai.
Di tempat itu, DMC mendirikan dapur umum serta dapur keliling yang menyediakan makanan untuk warga terdampak bencana dan relawan. Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa juga memberikan layanan kesehatan untuk warga.
BACA JUGA: Update Banjir Bandang Sukabumi, Wilayah Terdampak Meluas di 13 Desa
Terdapat 2 pos Dompet Dhuafa, pertama di Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug yang kedua di Jalan Rekreasi Cimalati, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug.
Banjir bandang itu melanda Senin (26/9/2020) sore akibat meluapnya sungai yang dipicu longsor di daerah hulu di Gunung Salak. Bencana ini melanda 13 desa di 3 kecamatan yaitu Cicurug, Cidahu, Parungkuda. Adapun Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan menjadi titik terparah dari kejadian ini. Kondisi serupa juga dialami Kampung Nyangkowek, Desa Mekarsari. Peristiwa ini menyebabkan rumahjuga fasilitas umum dan kendaraan rusak.
BACA JUGA: TNGHS Pastikan Ada Longsor di Lereng Gunung Salak, Picu Banjir Bandang Sukabumi
Dian Mulyadi, Corporate Secretary Dompet Dhuafa mengatakan, setelah dicabutnya status tanggap darurat untuk daerah terdampak banjir di Kabupaten Sukabumi, Dompet Dhuafa akan menurunkan tim recovery untuk membantu perbaikan rumah serta fasilitas umum.
"Kalau masa tanggap daruratnya sudah selesai kita mempersiapkan tim recovery, rumah-rumah yang rusak dibantu untuk diperbaiki. Jalananan dibantu. Kalau wali kota atau bupati sudah mencabut masa daruratnya, tim recovery turun," jelasnya.
Adapun yang diutama dalam hal recovery ini adalah fasilitas umum dari jalan, sekolah hingga tempat ibadah. "Tentunya kerjasama dengan pemda perizinannya. Fasilitas umum pastinya kita dahulukan karena untuk kepentingan publik," tegasnya.