SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah warga di Kampung Padaraang, Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, melakukan aski unjuk rasa, Jumat (25/9/2020) kemarin.
Unjuk rasa itu dipicu oleh adanya tower Base Transceiver Station (BTS) salah satu provider yang tidak berfungsi. Kondisi itu membuat warga semakin geram karena selama Pandemi Covid-19 ini para siswa mesti melakukan pembelajaran dalam jaringan (daring) alias online.
Salah seorang warga, Zudas (32 tahun) mengatakan, keberadaan tower BTS di wilayahnya itu terkesan tidak memberikan manfaat bagi warga sekitar. Zudas menyebut, warga sulit untuk mendapatkan akses jaringan telekomunikasi.
"Tuntutan kami minta pihak terkait, terutama pihak peruhasaan supaya jaringan diaktifkan kembali," kata Zudas kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (26/9/2020).
Warga Kampung Padaraang, Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, saat melakukan unjuk rasa.
BACA JUGA: Disdik Kabupaten Sukabumi: Dana BOS Bisa Untuk Pelaksanaan Pembelajaran dari Rumah
Menurut Zudas, pihaknya sering melaporkan permasalahan jaringan tersebut kepada pemerintah setempat. Namun, hingga saat ini belum ada jalan keluar untuk persoalan itu. Zudas mengaku, kondisi tersebut telah dialami warga kurang lebih selama setahun terakhir ini.
"Kondisi seperti ini sangat berpengaruh kepada masyarakat, khususnya anak-anak sekolah yang sekarang sedang daring," tutur Zudas.
Sementara itu, Kasi Trantib Kecamatan Gunungguruh, Rikky Permana Sakti mengungkapkan, hari ini pihaknya melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak untuk membahas persoalan tersebut.
"Terkait demo tadi, nanti kita melakukan pertemuan dengan beberapa warga untuk membahas permasalahan dan mecari jalan keluar," pungkasnya.