SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi, Marwan Hamami meninjau lokasi banjir bandang di Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Selasa (22/9/2020).
Dari peninjauan itu, Marwan menduga batang kayu yang tergerus arus pada saat banjir bandang terjadi, berasal dari pohon yang baru ditebang.
"Menurut laporan Pak Dandim setelah mengecek lapangan, ini akibat dari cekungan air yang dindingnya bobol akibat hujan besar. Sebagian material banjir berupa pohon ini masih bergetah, masih baru," ujarnya Marwan kepada sukabumiupdate.com, Selasa (22/9/2020).
BACA JUGA: Polisi Terjunkan Tim Telusuri Pemicu Banjir Bandang di Utara Sukabumi
Namun ia tidak bisa memastikan batang pohon tersebut berasal dari pohon yang sengaja ditebang untuk alih fungsi lahan. Marwan menjelaskan, untuk memastikan itu perlu pengkajian mendalam.
"Tetapi kita tidak bisa begitu saja. Kita akan evaluasi dengan membentuk tim dan akan menyisir sepanjang alur sungai ini. Apa ada perubahan fungsi hutan diatas atau tidak," terangnya
Marwan juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mendirikan rumah ke sempadan sungai. Menurutnya, itu dapat membahayakan keselamatan warga sekitar.
"Seharunya Pak Kades dan Pak Camat mengingatkan. Seperti di Nyangkowek itu sampai setengah ruas bahuan sungai sudah ada pancang-pancang rumah," tegasnya
Marwan melanjurkan, masa tanggap darurat bencana akan berlangsung selama sepekan. "Tanggap darurat itu seminggu, sudah standar seperti itu. Namun kondisional nanti bisa diperpanjang lagi. Yang paling harus dicermati baju ganti," tandasnya.
Pantauan di lokasi, terdapat beberapa dapur umum yang sudah didirikan untuk menyiapkan kebutuhan pangan warga terdampak bencana banjir bandang. Diantaranya dari Sat Brimob, Tagana Kabupaten Sukabumi, dan PMI Sukabumi. Personel yang disiapkan terdiri dari BPBD Kabupaten Sukabumi, Basarnas Pos Sukabumi, TNI, Polri, dan PMI, serta semua relawan.