Dirikan Posko Pengungsian, Kampung Cibuntu Ditutup Pasca Banjir Bandang di Sukabumi

Senin 21 September 2020, 13:28 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Proses pencarian korban hilang akibat banjir bandang yang terjadi di Kampung Cibuntu Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Senin (21/9/2020) sore, dilanjutkan besok. Hal itu dikatakan Kapolsek Cicurug Kompol Simin Wibowo.

"Paling besok pagi full kekuatan kita akan sisir sampai bawah dari lokasi sini. Kalau sekarang kan juga kita rawan. Menurut saya bisa dilihat bahwa saat ini masih dalam keadaan bahaya. Kami mengimbau kepada masyarakat sekitar yang ada saat ini kembali ke rumah masing-masing juga dalam keadaan siaga, karena situasi masih hujan, gerimis, jadi kita harapkan tidak terjadi banjir lagi," kata Simin kepada sukabumiupdate.com di lokasi kejadian.

Simin menuturkan, Selasa (22/9/2020) esok, pihaknya akan melakukan penyisiran dan pendataan, baik itu korban maupun pendataan kerugian. Selain itu, petugas gabungan juga akan mulai menyingkirkan sejumlah material yang menutupi jalan raya dan menghambat proses jalannya evakuasi.

"Makanya kalau jembatan tidak tertutup kayu, air bisa mengalir. Tapi karena tertutup kayu, makanya air meluap kena rumah, akhirnya rumah jebol dan beberapa kendaraan yang terbawa," tutur Simin.

BACA JUGA: Banjir Bandang Juga Terjang Kampung Bantar Parungkuda Sukabumi, Lima Warga Dirawat

"Berapa jumlah korban yang saat ini tercatat?," tanya wartawan.

"Informasi yang saya terima, ada dua tukang roti. Tapi keberadaan korban di mana kita tidak tahu, ternyata barusan ada informasi ketemu, tinggal satu. Nah yang satu ini mungkin siapa tahu menyelamatkan ke seberang sana kita juga gak tahu. Yang pasti sampai hari ini korban belum ada konfirmasi yang pasti," jelas Simin.

Simin mengungkapkan, telah didirikan tiga posko di sekitar lokasi kejadian, yakni posko pengaduan dan posko pengungsian. Posko pengaduan akan digunakan untuk menerima aduan warga bila ada anggota keluarganya yang hilang.

"Kita buat posko ada di masjid, satu posko. Tapi untuk pengungsian ada dua," ungkap Simin.

Dalam data yang diterima sukabumiupdate.com, ketiga posko tersebut berada di RT 01/04, RT 04/03, dan RT 02/04 Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

Diberitakan sebelumnya, banjir bandang menerjang Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Senin (21/9/2020) petang.

Dari laporan warga, luapan sungai menghanyutkan mobil, meruntuhkan jembatan, dan menjebol bangunan warga. Belum diketahui dengan pasti korban dari bencana tersebut.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)
Sehat22 Februari 2025, 19:30 WIB

Mengenal Maskne: Ketahui Penyebab dan 7 Masalah Kulit Akibat Penggunaan Masker

Maskne adalah masalah kulit yang umum terjadi akibat penggunaan masker secara terus-menerus.
Ilustrasi berbagai permasalahan kulit akibat penggunaan masker wajah (Sumber: Freepik/@freepik)
Sehat22 Februari 2025, 19:10 WIB

Mengenal Maskne: Siapa yang Lebih Berisiko dan 5 Cara Efektif Mengatasinya

Maskne adalah tantangan kulit yang bisa dialami siapa saja, tetapi dengan perawatan yang tepat, masalah ini dapat dikelola.
Ilustrasi cara efektif mengatasi maskne (Sumber: Freepik/@rawpixel.com)
Film22 Februari 2025, 19:00 WIB

Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025

Platform Disney+ Hotstar telah resmi mengumumkan daftar drama korea terbaru yang bakal tayang selama tahun 2025. Bahkan, beberapa di antaranya akan segera tayang.
Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025 (Sumber : Instagram/@disneypluskr)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:52 WIB

Momen Langka Keakraban Dua Kepala Daerah Sukabumi Disorot Aktivis, Beri Catatan Soal Kolaborasi

Ayep Zaki mengaku ia bersama Asep Japar hanya melangsungkan obrolan ringan.
Bupati Sukabumi Asep Japar dan Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki. | Foto: Istimewa
Sehat22 Februari 2025, 18:50 WIB

6 Tips Mudah Perawatan Kulit untuk Menghindari Maskne

Maskne mungkin menjadi tantangan baru dalam perawatan kulit, tetapi dengan kebiasaan yang benar, Anda bisa mencegahnya. Pilih masker yang nyaman, jaga kebersihan masker, dan berikan waktu bagi kulit untuk beristirahat.
Ilustrasi tips mudah merawat kulit untuk menghindari maskne (Sumber: Freepik/@diana.grytsky)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:44 WIB

Motif Warisan Muncul di Balik Pembunuhan Tragis Kakak oleh Adik di Sukabumi

F menghabisi nyawa kakaknya menggunakan pedang jenis samurai katana.
Keranda jenazah Hendra (55 tahun) di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Nasional22 Februari 2025, 18:29 WIB

Diperiksa Propam, 4 Polisi Diduga Menekan Band Sukatani untuk Tarik Lagu Kritik

Polda Jawa Tengah memeriksa empat polisi yang diduga menekan Band Sukatani hingga menarik lagu kritik mereka, Bayar, Bayar, Bayar. Polri membantah intervensi, sementara publik menyoroti kebebasan berekspresi.
Band Sukatani saat tampil di atas panggung, dikenal dengan gaya bermusik punk dan kritik sosial dalam lirik lagunya. (Sumber : Instagram/@sukatani.band)