SUKABUMIUPDATE.com – Mantan tenaga kerja wanita asal Kecamatan Ciracap yang saat ini dikarantina medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jampang Kulon karena terpapar covid-19 belum masuk ke dalam data update terkini gugus tugas Kabupaten Sukabumi. Saat ini gugus tugas Kabupaten Sukabumi masih menunggu konfirmasi akhir dari pikobar (aplikasi laju pertumbuhan kasus covid-19) milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Belum masuk data pikobar menunggu surat legislasi yang hari ini Insya Allah sudah ada. Untuk penanganan sama halnya seperti yang terdaftar di pikobar,” jelas Andri Rahman, wakil sekretaris pusat informasi dan kordinasi gugus tugas covid-19 Kabupaten Sukabumi kepada awal media, Jumat.
BACA JUGA: 33 Orang Rapid Test Setelah Kontak dengan Positif Covid-19 di Ciracap Sukabumi, Hasilnya?
Gugus tugas percepatan penangangan covid-19 Kabupaten Sukabumi dalam update data per Jumat (19/6/2020), mencantumkan jumlah kasus terkonfirmasi positif covid-19 berdasarkan hasil swab test di Kabupaten Sukabumi masih 40, tidak bertambah dari data sebelumnya. Dari angka ini, 18 pasien berstatus aktif dan menjalani perawatan atau karantina medis di sejumlah rumah sakit rujukan, 22 lainnya sudah dinyatakan sembuh atau negatif corona berdasarkan swab test terakhir.
Untuk data PDP (Pasien Dalam Pengawasan), ada perubahan atau singkronisasi data antara gugus tugas Kabupaten Sukabumi dan Provinsi Jawa Barat. Jumlah PDP di Kabupaten Sukabumi yang masih berstatus diawasi atau menunggu hasil swab test berjumlah 27 orang.
BACA JUGA: Update 18/6/2020: Kabupaten Sukabumi, Lansia 60 tahun Asal Cicantayan Sembuh dari Covid-19
Sementara jumlah ODP (Orang Dalam Pemantauan) karena terkait riwayat kontak dengan pasien positif covid-19 sebelumnya, atau riwayat perjalanan zona merah atau reaktif rapid test di Kabupaten Sukabumi, berjumlah 29 orang. ODP ini tengah melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing sesuai protokol kesehatan.
Sedangkan jumlah (orang tanpa gejala) yang tengah dipantau tim gugus tugas masing-masing wilayah karena punya riwayat medis dan perjalanan, berjumlah 34 orang.