SUKABUMIUPDATE.com - Anggota keluarga dari petani yang meninggal dunia di Desa Sukakersa, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, menjalani rapid test, Selasa (19/5/2020). Rapid test dilakukan karena ketika dirawat di RSUD Sekarwangi petani berusia 64 tahun ini menjalani RDT (rapid diagnostic test) dan dinyatakan reaktif.
Total ada 9 orang yang menjalani rapid test oleh petugas puskemas Parakansalak. 9 orang itu terdiri dari anggota keluarga dan seorang sopir ambulans desa yang mengantar petani itu ketika dibawa ke Rumah sakit. Adapun hasil dari rapid test tersebut seluruhnya negatif.
"Jumlah total yang rapid 9 (orang). Hasil positif 0, negatif 9. Langkah selanjutnya dipantau 14 hari sampai tanggal 29 mei 2020," ujar Kades Sukakersa Deden Deni Wahyudin.
BACA JUGA: Lagi Pemakaman Protokol Covid-19 di Sukabumi, Kali Ini Petani Warga Parakansalak
Menurut Deni, apabila ada keluhan seperti flu demam dari 9 orang itu maka akan di tes ulang selasa depan. "Apabila tidak ada gejala sakit Insya Allh bebas covid," jelasnya.
Sebelumnya, seorang laki-laki berusia 64 tahun asal Desa Sukakersa, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, meninggal dunia saat dalam perawatan di RSUD Sekarwangi Cibadak, Sabtu (16/5/2020).
Namun, pemakaman pria yang merupakan seorang petani itu dilakukan dengan menggunakan Protokol Covid-19. Pasalnya ketika di RSUD Sekarwangi, laki-laki tersebut menjalani rapid test dan dinyatakan reaktif.
BACA JUGA: Petani di Parakansalak Sukabumi Berstatus RDT Reaktif, Kades: Almarhum Tak Kemana-mana
Sedangkan dari riwayat penyakitnya, pria tersebut menderita punya sakit usus. Bahkan saat di RSUD Sekarwangi, pasien tersebut harus dilakukan pembedahan dikarenakan ada usus yang bermasalah. Namun pembedahan tidak dilakukan dikarenakan kondisi lemah dan tensi darah dibawah normal.
Karena kondisinya yang semakin parah, pada Sabtu pukul 16.35 WIB, pria tersebut meninggal dunia di RSUD Sekarwangi.