SUKABUMIUPDATE.com – Mualim atau tokoh agama di Desa Kademangan Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi menjadi korban dugaan tindak penganiayaan. HM Idih (67 tahun) yang tercatat sebagai pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Kademangan Kecamatan Surade ini saat itu berniat melerai perseteruan warga sekaligus anggota ormas dengan oknum ormas lainnya, terkait angkutan tambang yang melintas di wilayah tersebut.
Dugaan penganiayaan HM Idih terjadi kurang lebih 50 meter dari rumahnya di Kampung Cikurutug RT 002 Rw 001 Desa Kademangan, sekira pukul 17.00 WIB, Rabu 13 Mei 2020. Kepada sukabumiupdate.com, HM Idih menceritakan saat itu ia hanya berusaha melerai dua kelompok warga dan ormas yang bersitegang di kampungnya.
“Saya ngomong tong parasea didie, ngaresakeun masyarakat. Sok we dimana rek paseah mah. Wajar dah lembur bapak (saya bilang jangan rebut disini bikin resah warga. Silahkan ribut dimana wajar karena ini kampung bapak),” ujar HM Idih kepada sukabumiupdate.com, Kamis (14/5/2020).
Pria ini juga menunjukkan lokasi ia terjatuh saat didorong dan berusaha menghindari kejaran oknum ormas. “Didorong jatuh, duka ieu mah kena naon, lecet,”sambung HM Idih.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka lecet dibagian kaki diduga aklibat terjatuh setelah didorong pelaku. Korban kemudian melaporkan tindak penganiayaan ini ke pihak kepolisian, pada Rabu malam, termasuk membuat Visum Et Repertum di RSU Jampangkulon.
Kejadian dugaan penganiayaan ramai diperbincangan di grup whastapp komunitas pajampangan, karena videonya beredar cepat. Korban membenarkan jika pria yang terjatuh akibat dorongan oknum ormas dalam video berdurasi 1 menit 17 detik tersebut adalah dirinya.
Tangkapan layar video yang merekam saat HM Idih terguling jatuh saat berusaha menghindar dari kejaran oknum warga yang bertikai.
Dalam video tersebut korban menggenakan kaos putih dan sarung warna merah. Korban terlihat dua kali jatuh, pertama saat didekati oknum ormas berpakaian hitam dipinggir jalan dekat, korban kemudian terlihat terjatuh lagi dipinggir selokan saat berusahaan menghindari kejaran pria lainnya.
Hingga berita ini diturunkan redaksi sukabumiupdate.com masih berusaha meminta informasi dari pihak pihak yang terlibat dalam peristiwa tersebut, termasuk pihak berwenang. Dari informasi yang didapat dari warga setempat, setelah keributan pihak berwenang dalam hal ini polisi, TNI dan pemerintah wilayah langsung melakukan mediasi untuk meredam keadaan.