BMKG Prediksi Gelombang Tinggi, Begini Situasi di Pesisir Palabuhanratu

Senin 27 April 2020, 08:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan gelombang tinggi yang terjadi di perairan wilayah selatan Jawa Barat.

Berdasarkan rilis yang diterima sukabumiupdate.com, tinggi gelombang pada tanggal 27 April 2020 bisa mencapai 3,5 meter sampai 5 meter, 28 April 2020 3,5 meter sampai 4 meter, 29 April 2020 2,5 meter sampai 3,5 meter serta 30 April 2020 mencapai 2,5 meter sampai 3,5 meter.

BACA JUGA: Disapu Gelombang Pasang, Perahu Nelayan Ujunggenteng Sukabumi Rusak

"Kondisi ini berbahaya bagi pelayaran, terutama untuk kapal kecil mungkin agak terasa. Juga kepada masyarakat di pesisir selatan Kabupaten Sukabumi, khususnya Pantai Palabuhanratu, bisa saja berdampak," ungkap Staf Observatori BMKG Bandung wilayah Palabuhanratu, Rafdi Ahadi Senin (27/4/2020).

Untuk itu, Rafdi meminta masyarakat pesisir untuk tetap waspada dan tidak panik. "Saat ombak laut di pantai tinggi, segera menghindar. Jaga keselamatan yang utama dan selalu melihat info resmi BMKG," tandasnya.

BACA JUGA: Sepekan Hilang, Nelayan Sukabumi Korban Gelombang Tinggi Dimakamkan di Cinyocok

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Sar Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri mengaku sudah mendapatkan informasi akan adanya gelombang tinggi tersebut. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan HNSI untuk menyampaikan imbauan kepada para nelayan.

"Meskipun itu statusnya di tengah, tapi berdampak juga ke teluk. Gelombang itu 3 sampai 5 meter, berdampak juga ke pantai. Kita sudah mengimbau melalui HNSI. Kalau terpaksa nelayan melaut harus tingkatkan kewaspadaan. Harapan kita tidak dulu melaut karena untuk perahu jenis congkreng saat gelombang tiga meter saja cukup riskan, apalagi di atas tiga meter," ujarnya.

BACA JUGA: Disapu Gelombang Tinggi, Nelayan Ujung Genteng Sukabumi Hilang di Laut Tasikmalaya

Masih kata Okih, untuk masyarakat pesisir juga ada beberapa titik terdampak gelombang tinggi. Salah satunya Muara Citepus. Okih menyebut, ada perubahan kultur air sehingga muara sungai luapan airnya lebih besar daripada biasanya.

"Tadi pagi muara sungai langsung tembus ke laut. Biasanya enggak lurus langsung ke laut, sekarang terbuka. Memang itu faktor alam, nanti tertutup lagi. Kalau terjadi seperti ini, artinya gelombang laut cukup besar," pungkas Okih.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa