SUKABUMIUPDATE.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi merespon kerusakan sejumlah ruang kelas di SDN 10 Cibadak Kabupaten Sukabumi. Menduga kejadian tersebut akibat bencana alam pergerakan tanah, Disdik menunggu kajian geologi dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) untuk memutuskan langkah selanjutnya, seperti rencana pemindahan kegiatan belajar mengajar (KBM).
Hal ini diungkapkan Kabid Pendidikan Dasar Disdik Kabupaten Sukabumi, Khusyairin usai memeriksa kerusakan fasilitas pendidikan di SDN 10 Cibadak, Jumat (10/1/2020). Didampingi sejumlah guru dan kepala SDN 10 Cibadak, Khusyairin sempat terkejut dengan kondisi retakan tanah yang merusak lantai tiga ruang kelas termasuk tembok ruangan guru.
“Memang yang terlihat hanya retak keramik saja di beberapa ruang kelas tapi potensi ancamannya yang mengkhawatirkan. Dugaan akibat pergerakan tanah, jadi belum bisa kita perbaiki menunggu rekomendasi tim ahli,” jelasnya kepada sukabumiupdate.com melalui percakapan pesan singkat.
Menurut Khusyairin, kekhawatiran karena retakan yang melintasi tiga ruang kelas ini berada dalam satu garis lurus. “Kita segera berkoordinasi dengan BPBD untuk segera melakukan kajian struktur tanah apakah masih layak atau masuk kategori rawan bencana. Kalo hasil kajian masuk zona merah, relokasi adalah opsi utama,” sambungnya.
BACA JUGA: Sekolahnya Adul Bocah Inspiratif Asal Cibadak Sukabumi Rusak Terancam Pergerakan Tanah
Selama kajian, Disdik mengintruksikan kepada pengajar dan kepala SDN 10 Cibadak untuk terus memantau perkembangan garis retakan tanah tersebut dan memeriksa kekuatan bangunan. Disdik menyarankan untuk tetap menggelar KBM seperti biasa, tapi harus ekstra waspada terutama saat diguyur hujan deras.
“Lapangan upacara juga retak namun tidak satu urat tanah. Kalau ruang kelas itu berada dalam satu garis lurus, sehingga dikhawatirkan terus bergerak,” sebut dia.
BACA JUGA: Tanah Bergetar Lantai dan Tembok Retak, Siswa SDN 10 Cibadak Sukabumi Berhamburan
Khusyairin melanjutkan bahwa kerusakan lantai sekolah akibat perubahan struktur tanah dibawahnya juga dialami SDN Babakan Sirna Cibadak. Kondisinya bahkan lebih berat dan mulai terdeteksi sejak beberapa hari lalu.
“Yang di Babakan Sirna karena pondasinya berasal dari tanah urukan yang kepadatannya berkurang akibat terus menerus digerus air hujan. Perlakuannya sama kami akan memina bantuan tim ahli agar langkah antisipasinya bisa tepat,” pungkasnya.