Kaleidoskop 2019, Sederet Kasus Keracunan Massal di Sukabumi dan Upaya Dinkes

Selasa 31 Desember 2019, 07:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa keracunan massal diduga akibat dari makanan kerap kali terjadi di Sukabumi sepanjang 2019. Bahkan sederet peristiwa tersebut menjadi perhatian publik dan pemerintah baik Kota maupun Kabupaten Sukabumi.

Berikut peristiwa keracunan massal yang terjadi di Sukabumi, serta tindakan pemerintah daerah dalam hal ini Dinkes menangani kasus tersebut: 

1. Puluhan Warga Termasuk Kades Perbawati Sukabumi Keracunan Makanan Hajatan

Sebanyak 31 warga Kampung Baruroke RT 02/02, Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, keracunan setelah menyantap makanan, di acara hajatan warga, Sabtu (20/4/2019).

Warga merasakan pusing, mual dan mules setelah beberapa jam menyantap hidangan tersebut hingga harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Seorang korban keracunan, Iwan, menjelaskan, menu hidangan yang disediakan di acara hajatan tersebut berupa nasi, semur daging, gurame goreng, capcay dan juga karedok.

Pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi segera mengambil sampel makanan katering yang disajikan oleh penyelenggara hajatan. Sampel makanan itu, dibawa ke Bandung untuk diteliti lebih lanjut mengenai penyebab keracunan yang menimpa puluhan warga tersebut. Diketahui, hidangan itu berasal dari katering dari luar Sukabumi, Senin (22/4/2019).

Plt Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Harun Alrasyid terjun langsung membantu petugas medis di Posko Pustu Desa Cibuntu, Kecamatan Simpenan.//FOTO: Doc. sukabumiupdate.

2. Usai Makan Gudeg Nangka, Puluhan Karyawan Garmen di Parungkuda Keracunan

Puluhan karyawan PT Royal Puspita dilarikan ke Rumah Sakit Altha Medica dua, Parungkuda, setelah makan siang dengan gudeg nangka. Tercatat sebanyak 81 karyawan pabrik garmen ini yang mengalami keracunan, Selasa (10/9/2019).

Sebelumnya para karyawan ini membeli gudeg nangka untuk makan siang di warung nasi samping pabrik, tepatnya di Kampung Angkrong, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.

Kapolsek Parungkuda, Kompol Maryono kepada sukabumiupdate.com, Selasa (10/9/2019), di Mapolsek Parungkuda mengaku sudah memerintahkan anggota untuk mengambil sample makan, dan muntah korban yang kemudian diberikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi untuk dicek melalui laboratorium.

3. Puluhan Warga Bojonggaling Sukabumi Keracunan Usai Makan Nasi Uduk

Usai santap nasi uduk, puluhan warga Kampung Pangkalan RT 01/03, Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, mengalami keracunan, Selasa (10/9/2019) malam. Nasi uduk dengan telur rendang yang dikonsumsi warga ini diperoleh dari kegiatan tahlilan 100 hari meninggalnya warga.

Kapolsek Warungkiara AKP Ridwan Ishak mengatakan, tahlilan tersebut dilaksanakan usai magrib dan keracunan terjadi setelah beberapa jam warga menyantap nasi uduk tersebut.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi membeberkan hasil investigasi di lapangan yang dilakukan untuk mengetahui penyebab ratusan orang mengalami keracunan massal di Kampung Pangkalan itu. 

Fakta-fakta yang ditemukan dari identifikasi lapangan, serta hasil investigasi melalui penyelidikan epidemologi, ditemukan beberapa rekomendasi, khususnya dalam hal perbaikan sanitasi dasar.

4. Belasan Siswa SD Keracunan Permen Kemasan Telur di Kota Sukabumi

 Belasan siswa SD Fathia Islamic School Kota Sukabumi diduga mengalami keracunan usai memakan permen, Jumat (15/11/2019). Mereka kini berada di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi karena merasakan pusing dan mual.

Dari keterangan yang dihimpun mereka memakan permen yang dibeli dari sebuah mini market tak jauh dari SD Fathia Islamic School di Puri Cibeureum Permai I, Jl. Tampomas, Cibeureum Hilir, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Jumat pagi. Permen tersebut dikemas dalam bentuk telur.

Kasus keracunan makanan ini langsung direspon Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Fahmi menegaskan akan melakukan cek kelayakan konsumsi terhadap makanan minuman yang ada di minimarket dan jajanan sekitar sekolah. 

Jumat siang sekitar pulul 14.00 WIB seluruh korban keracunan ini sudah bisa berkomunikasi dengan Fahmi, yang datang ke RSUD R Syamsudin. Kepada Wali Kota Sukabumi, para siswa ini mengaku merasakan mual dan pusing bahkan ada satu siswa yang sempat muntah tak lama setelah makan permen yang dibeli di minimarket yang tak jauh dari sekolahnya. 

5. Keracunan Massal Sirnamekar Sukabumi, Satu Warga Meninggal

Kasus keracunan massal kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi. Puluhan warga Desa Sirnamekar, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi mendadak merasakan pusing dan mual setelah menyantap makanan dari acara syukuran warga.

Bahkan seorang korban keracunan bernama Olis (55 tahun) meninggal dunia. Olis meninggal di RSUD Jampang Kulon Kabupaten Sukabumi, Minggu (17/11/2019).

Dinkes Kabupaten Sukabumi sudah mengambil sampel untuk mencari penyebab keracunan. Sampel yang diambil berupa bumbu, makanan yang disajikan hingga air yang dipakai memasak.

Bahkan Dinkes membuka posko penanganan keracunan massal di Desa Sirnamekar. Posko tersebut untuk mempermudah warga apabila harus mendapatkan perawatan. Posko menggunakan bangunan posyandu di Kampung Cijoho. Di posko ini disiagakan petugas dari Puskemas yang ada di wilayah Tegabuleud ditambah petugas Dinkes Kabupaten Sukabumi.  

6. Puluhan Warga Nagrak Sukabumi Keracunan Usai Muludan

Puluhan warga Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi harus mendapat perawatan intensif di Puskesmas setempat, Minggu (15/12/2019). Warga diduga mengalami keracunan massal setelah menyantap sajian di acara Muludan pada Sabtu (14/12/2019) malam.

Informasi yang dihimpun, warga yang keracunan berasal dari Kampung Barujagong RT 04/10 Desa Cisarua dan Kampung Sinagarkolot RT 01/08 Desa Nagrak Utara.

Dinkes Kabupaten Sukabumi mengambil sampel makanan yang disantap warga Desa Cisarua untuk mencari tahu penyebab keracunan massal. Data terbaru jumlah korban keracunan makanan usai acara muludan sudah mencapai 129 orang.

"Kami akan cari penyebab keracunan, tim sudah turun ke lokasi untuk penyelidikan epidemiologis dan investigasi lapangan. Sampel makanan dan air sudah kami kumpulkan dan kirim ke laboratorium balai POM (Pengawas Obat dan Makanan) Bandung ," ujar Plt Kadinkes Kabupaten Sukabumi, Harun Al Rasyid kepada sukabumiupdate.com, Senin (16/12/2019).

7. Indikasi Keracunan, 46 Warga Kalaparea Nagrak Sukabumi Mengeluh Mual dan Diare

Puluhan warga Kampung Nyalindung RT 03/02 Desa Kalaparea, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi mengeluh mual, muntah dan diare, Senin (23/12/2019).

Warga diduga mengalami reaksi keracunan setelah mengkonsumsi makanan di acara selamatan empat bulanan kandungan salah satu warga pada Minggu (22/12/2019).

Data dari petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nagrak, mencatat sedikitnya 46 warga yang langsung dirawat di Puskesmas Girijaya dan Puskesmas Pembantu (Pustu) Kalaparea, serta satu orang dirujuk ke RS Sekarwangi Cibadak.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sehat20 April 2024, 09:00 WIB

5 Bahan Alami untuk Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Tubuh, Tanpa Obat!

Manfaat bahan herbal seperti daun kemangi atau surawung ternyata sangat baik untuk kesehatan seperti untuk kolesterol.
Ilustrasi - Manfaat bahan herbal seperti daun kemangi atau surawung ternyata sangat baik untuk kesehatan seperti untuk kolesterol.| Foto: Pixabay/_Alicja_
Sehat20 April 2024, 08:00 WIB

Bisa Menurunkan Gula Darah, 5 Manfaat Kencana Ungu untuk Kesehatan

Selain sebagai tanaman hias, beberapa spesies kencana ungu juga memiliki nilai pengobatan tradisional dalam beberapa budaya.
Ilustrasi. Cek Diabetes. Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Gula Darah Naik (Sumber : Pexels/PhotoMixCompany)
Life20 April 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang yang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental, Apakah Kamu Salah Satunya?

Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran.
Ilustrasi - Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran. (Sumber : Freepik.com)
Food & Travel20 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Asam Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Begini Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti 8 Langkahnya Yuk!
Asam Jawa. Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya! (Sumber : Freepik/jcomp)
Science20 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 20 April 2024, Cek Dulu Sebelum Berakhir Pekan!

Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi - Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya. (Sumber : Freepik)
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update