SUKABUMIUPDATE.com - Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Resort Kawah Ratu mencatat selama Desember ini ada tiga kejadian pendaki dievakuasi turun dari gunung. Mereka dievakuasi akibat cedera dan mengalami hipotermia.
"Dalam satu bulan ada tiga pengevakuasian. Dan tercatat ada lima korban," ujar Kepala Resort Kawah Ratu, Yosi Irawan saat dihubungi sukabumiupdate.com melalui telepon seluler, Senin (30/12/2019).
Yosi mengatakan, kejadian itu dapat diindikasikan akibat faktor cuaca yang membuat kondisi jalur pendakian licin mengakibatkan pendaki tergelincir dan mengalami cedera. Di sisi lain, dengan cuaca seperti ini suhu di sekitar gunung turun sehingga para pendaki juga mengalami hipotermia.
BACA JUGA: Warga Sukabumi, Akhir Tahun 2019 Pendakian Gunung Salak dan ke Kawah Ratu Ditutup
Dari Instagram @gnsalak2211, disebutkan tiga kejadian pendaki yang dievakuasi, yaitu pada Sabtu (21/12/2019) dua pendaki dievakuasi akibat terjatuh karena sambaran petir. Kemudian pada Rabu (25/12/2019) dua orang pendaki wanita dievakuasi, seorang mengalami hipotermia dan seorang lagi juga hipotermia serta kaki terkilir. Lalu pada Minggu (29/12/2019) seorang pendaki wanita cedera kaki dan kedinginan sehingga harus turun dari gunung dengan cara dievakuasi.
BACA JUGA: Kebakaran Hutan Gunung Salak Sukabumi, Polisi: Diduga Akibat Puntung Rokok
Yosi menjelaskan, dalam melakukan evakuasi pada pendaki yang mengalami cedera atau hipotermia, anggota TNGHS tidak menggunakan alat apapun. Anggota cukup menggendong korban kemudian turun melalui jalur pendakian yang sama. "Seluruh korban berasal dari luar Sukabumi," tandasnya.