SUKABUMIIPDATE.com - Sebuah video beredar di media sosial dan grup WhatsApp tentang keberadaan sejumlah warga yang mengaku berasal dari Palabuhanratu tengah berada di wilayah konflik Wamena, Papua. Video berdurasi 1 menit 38 detik itu berisi sembilan orang pria yang meminta kepada Pemkab Sukabumi untuk segera dipulangkan.
BACA JUGA: Cerita Heroik Mama-mama Papua Selamatkan Warga Saat Rusuh di Wamena
Salah satu pria dalam video tersebut mengaku bernama Ijam asal Palabuhanratu. Ia meminta kepada Pemkab Sukabumi untuk segera membantu biaya kepulangan ia dan teman-temannya yang saat ini berada di Wamena, Jayawijaya, yang tengah terdampak konflik.
"Kami mohon bantuannya untuk dipulangkan ke kampung halaman, di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Saat ini saya membutuhkan ongkos kepulangan ke kampung halaman. Saya mohon kepada Bupati Kabupaten Sukabumi untuk mengulurkan tangan, memberikan bantuan kepada kami," terang Ijam dalam salah satu penggalan video tersebut.
BACA JUGA: Menkes Sebut 31 Orang Meninggal Akibat Kerusuhan di Wamena
Dalam video tersebut pula, Ijam memperkenalkan pria-pria yang ada di sekelilingnya. Antara lain bernama Lili, Narsono, serta kawan-kawan Ijam lainnya yang mengatasnamakan Paguyuban Sunda Membara.
Di samping Ijam, Narsini mengatakan bukan hanya bantuan tiket saja yang diperlukan, namun juga uang saku untuk pejalanan dari Soekarno-Hatta ke Palabuhanratu, serta bantuan untuk modal usaha sebelum mendapatkan pekerjaan selama di Palabuhanratu.
"Terus kalau bisa bapak ada perhatiannya sekalian modal usaha, buat sementara sampai kami dapat kerjaan lain. Istilahnya mudah-mudahan ada perhatiannya dari Pemkab Sukabumi. Terima kasih," timpal Narsono.
BACA JUGA: Pengungsi Wamena Kena Pungli Rp 1,5 Juta Biaya Hercules
Sementara itu, Camat Palabuhanratu Ahmad Samsul Bahri saat di konfimasi mengaku, pihaknya sejauh ini masih menelusuri identitas orang-orang yang berada dalam video tersebut, yang mengaku warga Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
"Mereka belum menyampaikan identitas yang lengkap, kita belum bisa memastikan kalau yang bersangkutan warga Kecamatan Palabuhanratu. Bahkan saya juga ada tag di Facebook, tapi belum ada yang tahu yang bersangkutan di Palabuhanratu tinggal di mana," ungkapnya.
"Saya juga dari tadi sore masih mencari cari info tentang yang bersangkutan. Sudah kita laporkan kepada pimpinan di tingkat kabupaten. Yang jelas sudah disebarkan kepada para kepala desa untuk mengecek apakah ada warganya yang merantau ke Papua atau tidak," tandas Ahmad.