SUKABUMIUPDATE.com - Diduga ada pembakaran yang tak terkendali, komplek pemakaman Santiong yang berada di RT 03/07 Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi hangus terbakar. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (4/10/2019) sekitar pukul 16.00 WIB.
BACA JUGA: Lahan Makam Santiong Cikundul Terbakar, Nisan Kuburan Menghitam
"Pertama api muncul di kebun yang dikelola Pak Tatang, tidak jauh dari belakang Mapolsek Lembursitu. Yang kemudian titik satunya lagi yang lebih besar kebakarannya, muncul dekat seberang kawasan TPA Cikundul. Kepulan asap yang membumbung tinggi dan menjalar di titik kedua, menghawatirkan mengancam jaringan listrik di atas nya, sehingga mengagetkan petugas TPA," ucap Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami kepada sukabumiupdate.com.
BACA JUGA: Pemiliknya Meninggal, Lahan Kosong Tak Terurus di Perum Cikundul Terbakar
Lahan pemakaman tersebut merupakan milik Pemerintah Kota Sukabumi, dimana luas area pemakaman yang terbakar mencapai 500 meter persegi, dari total luas lahan 10 hektare.
"Oleh karena itulah petugas TPA segera melaporkan kejadian ini ke pihak BPBD Kota Sukabumi, karena dikhawatirkan semakin membesar," tambah Zulkarnain.
Petugas dan warga berusaha memadamkan api saat kebakaran di komplek pemakaman Santiong yang berada di RT 03/07 Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Jumat (4/10/2019). | Sumber Foto: Istimewa
BPBD Kota Sukabumi dalam kejadian ini menurunkan tim Satuan Tugas Damkar dan PB, serta dua armada dan satu rescue beserta peralatan untuk melakukan pemadaman hingga pendinginan, dibantu tim dari Satpol PP dan Kapolsek setempat.
"Tidak ada korban jiwa atau terpapar ISPA dalam peristiwa ini, tapi cukup mengejutkan warga sekitar. Sedangkan kerugian ekonomi dan lingkungan belum dapat dipastikan besarannya," tutur Zulkarnain.
BACA JUGA: Kebon Bambu di Gunung Guruh Terbakar, Lahan Warga dan Tambang Semen Menghitam
Pendataan kerusakan yang terbakar berupa pepohonan, rerumputan, ranting dan ilalang serta bambu bambu kecil. Belum diketahui secara pasti penyebabnya namun diduga akibat pembakaran yang tidak terkendali.
"Hasil pemantauan di lapangan, kawasan ini merupakan obyek yang mudah terbakar. Bahkan sudah dua kali dilaporkan terjadi sebelumnya, yaitu pada tanggal 19 September 2019. Di lokasi juga tidak ada kantong air ataupun hidran yang seyogyanya harus ada di sekitar kawasan milik Pemda tersebut," pungkas Zulkarnain.