SUKABUMIUPDATE.com - Para pelajar dari empat kampung di Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, sehari-hari harus melewati jembatan beralaskan papan kayu. Membuat mereka sendiri was-was, saat melewatinya.
BACA JUGA: Pelajar di Cilopang Bertaruh Nyawa Menuju Sekolah, Sukabumi Proaktif Kirim Life Jacket
Jembatan gantung atau jembatan rawayan tersebut melintas diatas Muara Sungai Cisereuh, serta menghubungkan Kampung Ciniti, Cilopang, Panunggulan dan Calingcing. Selain bergoyang saat dilewati pejalan kaki maupun motor, alas papan kayunya sering bergeser.
"Tadi hampir terperosok, dan jatuh akibat berboncengan dan jembatan bergoyang," ujar Vita Novita, siswa Kelas X SMAN 1 Surade asal Kampung Cilopang Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung kepada sukabumiupdate.com, Selasa (1/10/2019).
BACA JUGA: Jembatan Cibitung Sukabumi Belum Tuntas, BPBD akan Lelang Ulang
Vita bersama temannya berboncengan setiap hari menuju ke sekolahnya di Kecamatan Surade. Ia menempuh perjalanan sejauh delapan kilometer. "Kami berharap agar jembatan permanen yang sedang dibangun segera diselesaikan. Apalagi nanti menghadapi musim hujan, kondisinya akan licin, bahaya," pungkas Vita.
Informasi yang dihimpun, ada sekitar 15 pelajar SMP dan SMA dari Kampung Cilopang dan Calingcing yang menggunakan akses jembatan tersebut menuju sekolah.
BACA JUGA: Semangat Anak-anak Cilopang Cibitung, Seberangi Sungai Supaya Bisa Sekolah
Yandi Setiawan, siswa SMAN 1 Surade lainnya menyebut tak ada akses jalan alternatif yang bisa ditempuh menuju sekolah. Mau tak mau setiap harinya ia harus melewati jembatan rawayan tersebut bercampur rasa deg-degan.
"Selama ini belum pernah terperosok, namun diharapkan pihak pemerintah segera menyelesaikan jembatan permanen. Takutnya kalau musim hujan tiba, bisa mengancam keselamatan," pungkasnya.