Tips Menghadapi Gempa Swarm Sesar Citarik yang Terus Guncang Kabandungan dan Sekitarnya

Sabtu 24 Agustus 2019, 05:57 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Warga Kabupaten Sukabumi yang tinggal di atas sesar citarik beberapa pekan terakhir resah dengan getaran lindu (gempa) swarm. Gempa bermagnitudo kecil (dibawah 5) terus terjadi sejak 10 Agustus hingga Sabtu dinihari tadi (24/8/2019), dengan total gempa lebih dari 80 kali yang terdeteksi BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika).

Gempa swarm ini hanya dirasakan oleh warga di sejumlah kecamatan di Kabupaten Sukabumi, mlai dari Cidahu (sebagaian), Kabandungan, Cisolok (termasuk kawasan Kampung Adat Cipatgelar), Cikakak dan Palabuanratu.  “Sejak awal periode gempa swarm ini memang hanya dirasakan oleh warga yang tinggal di kawasan sekitar sesar Citarik dan sesar lokal klaster Bogor. Itu yang kami terima pengakuan warga maupun data dari BMKG,” jelas Eka Widiaman, Kasi Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.

Eka berharap warga yang tinggal di kawasan jangkauan gempa swarm ini tidak panik. Data historis gempa swarm di Indonesia yang dirilis dari BMKG menurut Eka belum pernah menimbulkan bahaya atau kerusakan. “Kalau bikin resah iya, karena warga di kawasan cakupan lindu swarm pasti sangat sering merasakan getaran gempa, untuk swarm sesar citarik ini kan selama dua pekan terakhir puluhan kali bergetar.”

BACA JUGA: Aktivitas Lindu Swarm di Sukabumi Menurun, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada

BPBD Kabupaten sudah menugaskan sejumlah relawannya di kawasan terdampak gempa swarm sesar citarik untuk mengedukasi warga. Salah satunya adalah melakukan pengecekan sturktur bangunan rumah tinggal masing-masing. 

“Walaupun tidak berdampak kerusakan, namun kita perlu tetap siaga, waspada dan tidak ada salahnya mengecek struktur bangunan rumah masing-masing. Misal, memperkuat tembok atau tiang penyangga rumah yang sudah terlihat rapuh. Merapihkan susunan genting atau atap rumah, biar tetap solid dan tahan terhadap getaran gempa yang sering terjadi,” sambung Eka.

Hal lainnya yang harus dilakukan warga yang merasakan getaran gempa swarm ini menurut Eka adalah mencari spot evakuasi di sekitar rumah dan pemukiman. Spot evakuasi ini adalah lahan terbuka yang jauh dari jangkauan bangunan, tiang dan pohon jika ambruk. 

“Kita perlu keluar dari rumah dan mencari titik aman evakuasi jika getaran gempa dirasa cukup kuat dan lama. Intinya kita harus terus belajar hidup aman dan dinamis ditengah ancaman bencana, karena memang wilayah kita ini rawan bencana, gempa salah satunya,” pungkas Eka.

BACA JUGA: 76 Kali Gempa Terjadi di Sukabumi Sejak 10 Agustus

Aktifitas gempa swarm sesar citarik, dengan prediksi titik lokasi antara Malasari (Bogor) hingga Cisolok (Sukabumi) intensitasnya sempat dinyatakan berkurang oleh BMKG pasca gempa dengan magnitudo 4,0 atau paling besar diantara puluhan gempa lainnya yang sudah terjadi. Namun hari ini terjadi dua gempa yang tercatat BMKG  dengan magnitudo 3,2 dan 2,7. 

BMKG merilis informasi bahwa gempa jenis swarm ini adalah gempa yang kejadiannya hanya fokus pada satu titik dengan intensitas kejadian yang tinggi dimana frekuensi kejadian gempanya bisa terjadi beberapa kali dalam beberapa jam dan berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Gempa ini masih berkategori aman karena skalanya masih dibawah M5.0  walaupun kejadiannya terus berulang.

BACA JUGA: Ada Isu Warga Mengungsi, Kabandungan Rasakan Sembilan Kali Gempa dalam Sehari

Sejak dulu diwilayah Malasari-Cisolok ini memang sering terjadi gempa swarm seperti ini dikarenakan adanya aktifitas tektonik dari patahan (sesar) Citarik dan beberapa zona patahan disekitar Bayah, Cimandiri dan Barat Bogor. Patahan- patahan ini rata-rata  hanya menghasilkan gempa dibawah M4.0 dan sangat langka sampai tembus M5.0 (walau pada tahun 1975 pernah terjadi gempa M5.6 disana). 

Gempa swarm tak selalu menjdi tanda akan munculnya gempa lebih besar, gempa swarm bisa saja hanya gempa-gempa kecil yang sekedar lewat  dan bisa juga memicu gempa besar. Tetapi untuk melihat potensi ini sangatlah sulit jika dikatakan gempa swarm akan memicu gempa lebih besar dikarenakan sifat gempa bumi yang tak bisa diprediksi, namun sangat jarang sekali gempa swarm memicu gempa lebih besar.

Wilayah lain yang pernah mengalami kejadian seperti ini di Pulau Jawa adalah seperti di

- Trenggalek (Jawa Timur) dari Februari-Maret 2011

- Situbondo (Jawa Timur) April 2012 dan Maret 2016

- Madiun (Jawa Timur) Juni 2015

- Purworejo (Jawa Timur) Juli 2015

- Nganjuk (Jawa Timur) Februari 2016

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Bola23 Februari 2025, 14:00 WIB

Link Live Streaming PSM Makassar vs Persija Jakarta di BRI Liga 1

Berikut ini link live streaming PSM Makassar vs Persija Jakarta yang akan berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
PSM Makassar vs Persija Jakarta. Foto: IG/@persija/@psm_makassar
Sukabumi23 Februari 2025, 13:39 WIB

Potret Bupati Sukabumi Asep Japar Ikuti Retret di Akmil Magelang

Bupati Sukabumi Asep Japar yakin retret dapat menyelaraskan visi kepala daerah dengan program pemerintah pusat hingga meningkatkan kapasitas kepemimpinan.
Berseragam ala Militer, potret Bupati Sukabumi Asep Japar saat mengikuti retret di Akmil Magelang. (Sumber : Diskominfosan Pemkab Sukabumi)
Nasional23 Februari 2025, 13:22 WIB

Termasuk di Cibeas Sukabumi, Daftar 125 Titik Rukyatul Hilal Awal Ramadan 1446 H

Salah Satunya di POB Cibeas Sukabumi, Kemenag Pantau Hilal di 125 Titik Rukyatul Hilal untuk mengetahui Awal Ramadan 1446 H.
Rukyatul Hilal awal Syawal 1445 H/2024 M di Pusat Observasi Bulan atau POB Cibeas Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Life23 Februari 2025, 12:00 WIB

Negara Perak Penerus Pajajaran, Sejarah Kerajaan Sumedang Larang di Jawa Barat

Prabu Geusan Ulun menerima pusaka Pajajaran dan dinobatkan sebagai Raja Sumedang Larang.
Ilustrasi. Kerajaan Islam Sumedang Larang diyakini sebagai leluhur Suku Sunda dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan budaya di Jawa Barat. (Sumber : AI)
Sukabumi23 Februari 2025, 11:44 WIB

Kronologi Meninggalnya Ketua PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Menurut Keluarga

Ketua PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi diketahui memiliki riwayat penyakit jantung.
Sosok almarhum Dedi Damhudi. (Sumber Foto: Dok. Pribadi)
Kecantikan23 Februari 2025, 11:00 WIB

Perawatan di Rumah Ala Salon, Ini 6 Manfaat Hair Mask untuk Kesehatan Rambut

Hair mask menjadi salah satu produk perawatan rambut yang penting.
Ilustrasi. Treatment di Rumah. Hair mask mengandung bahan-bahan yang kaya nutrisi, seperti vitamin, protein, dan minyak alami. (Sumber : Freepik/@freepik)
Food & Travel23 Februari 2025, 10:34 WIB

Keajaiban Bongkahan Batu di Curug Sodong Sukabumi: Tak Goyah Meski Diterjang Banjir dan Longsor

Bongkahan batu ini bukan hanya menjadi ciri khas Curug Sodong Sukabumi, tetapi juga menambah nilai mistis dan keunikan bagi wisatawan yang datang.
Bongkahan batu yang menempel di ujung Curug Sodong Sukabumi. (Sumber : SU/Ragil)
Bola23 Februari 2025, 10:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs Persija Jakarta di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga PSM Makassar vs Persija Jakarta akan berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
PSM Makassar vs Persija Jakarta. Foto: IG/@persija/@psm_makassar
Sukabumi23 Februari 2025, 09:44 WIB

Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki Sampaikan Duka Cita Mendalam atas Wafatnya Dedi Damhudi

Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki turut mendoakan almarhum Dedi Damhudi husnul khatimah dan memperoleh tempat terbaik di sisi Allah.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki.(Sumber Foto: istimewa)
Produk23 Februari 2025, 09:26 WIB

Harga Sejumlah Bahan Pokok di Pasar Cicurug Sukabumi Naik Jelang Ramadan 2025

Kepala UPTD Pasar Semi Modern Cicurug, Eman Sulaeman, menyatakan bahwa secara umum harga bahan pokok masih tergolong stabil meskipun ada beberapa kenaikan.
Harga sejumlah bahan pokok penting di Pasar Semi Modern Cicurug, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, mengalami kenaikan menjelang bulan Ramadan. (Sumber : SU/Ibnu)