SUKABUMIUPDATE.com – Keluarga Hani Safi Sania Hasani, bocah perempuan yang meninggal terjepit bus pemberangkatan rombongan haji kloter 37 Kota Sukabumi di Gedung Juang 45, berharap penyelenggara haji melakukan evaluasi. Keluarga juga meminta kematian Hani diusut tuntas sesuai proses hukum yang berlaku, agar menjadi pembelajaran bagi semua orang.
Hal ini dikarena keluarga yang saat itu berada di Gedung Juang 45 melihat langsung bagaimana proses insiden bus rombongan haji tersebut merenggut nyawa Hani.
BACA JUGA: Ini Daftar Identitas Korban Insiden Bus Jemaah Haji Kota Sukabumi
"Hani saat itu ada disamping kami, bus kedelapan atau yang terakhir dari rombongan haji itu sopirnya ugal-ugalan. Tidak seperti sopir bus yang lain lewat gerbang aman, yang terakhir ini pas jalan tidak melambung kiri dulu langsung tekuk kanan dan menghantam pagar,” jelas Enan Sunarya kakak ayah korban kepada wartawan, Rabu (17/7/2019).
Manuver ugal-ugalan ini menurut Enan, membuat badan bus kedelapan yang merupakan armada cadangan dari rombongan haji Kota Sukabumi menyerempet pagar besi Gedung Juang 45.
"Hani saat itu berada dibelakang pagar yang terkena badan bus hingga tubuhnya terhimpit besi pagar dan beton dibelakangnya."
Hani mengalami luka cukup parah di kepala akibat himpitan tersebut dan dinyatakan meninggal sesaat setelah tiba di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Tak hanya Hani, empat warga pengantar rombongan haji lainnya terluka akibat tertimpa bagian atas pagar Gedung Juang 45 yang ambruk terkena badan bus bernopol F 7512 SF.
BACA JUGA: Hani Berfoto Bersama Nenek, Cerita Dibalik Insiden Bus Jamaah Haji Kota Sukabumi
Keempat korban saat ini masih menjalani perawatan di RSUD R Syamsudin SH, sementara EZ sopir dan bus yang mengalami insiden berdarah tersebut sudah diamankan pihak Polresta Sukabumi sejak kemarin.
"Keluarga ikhlas atas kepergian Hani sebagai takdir dari Allah SWT, tapi bagi kami keluarga proses hukum bagi sopir yang seperti itu harus dilaksanana. Ini sebagai pembelajaran bagi mereka agar tidak seenaknya menjalankan kendaraan,” ungkap Enan.
BACA JUGA: Periang dan Penari, Sosok Hani Korban Insiden Bus Haji di Kota Sukabumi
Lebih jauh, Enan berharap kejadian ini sebagai introspeksi bagi Kementrian Agama Kota Sukabumi sebagai penyelanggara haji agar lebih baik.
“Kejadian kemarin itu harus dijadikan pengalaman untuk tidak terulang ditahun-tahun yang akan datang. Termasuk nanti pada saat penjemputan bukan hanya jangan sampai terulang tapi masyarakat yang datang untuk menjemput punya tidak terhambat dan tidak terancam keselamatnnya,” pungkas Enan.