SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Tim Penanganan Keluhan dan Informasi RSUD Syamsudin SH Kota Sukabumi, Wahyu Handriana, membenarkan menerima pasien kecelakaan lalu lintas yang mengalami pendarahan pada kepala, dan saat ini pasien yang bernama Donny Kuswara (19 tahun), tersebut tengah mendapatkan perawatan instensif di RSUD Syamsudin SH.
Korban merupakan santri di sebuah ponpes di Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. Dari keterangan yang dihimpun, Donny mengalami kecelakaan di Jalan Talaga, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, Jumat (21/6/2019).
BACA JUGA: Pengendara Motor Ditemukan Bersimbah Darah di Jalan Loji - Puncak Darma Sukabumi
Saat itu korban yang sedang mengendarai sepeda motor tabrakan dengan motor lain. Korban kemudian dibawa ke RS Betha Medika kemudian dibawa ke RS Syamsudin SH.
"Tadi pagi kami menerima kiriman pasien dari RS Betha Medika, dan setelah discan, korban mengalami cedera kepala berat, serta ditemukan pendarahan di kepala, bahkan ada sedikit patah di tulang tengkorak," tutur Wahyu kepada sukabumiupdate.com, Jumat (21/6/2019).
BACA JUGA: Renggut Nyawa Pembuat Tempe, Kecelakaan di Cicurug Sukabumi Sebabkan 4 Orang Masuk RS
Pihak rumah sakit telah menyarankan agar korban segera melakukan tindakan operasi, mengingat kondisi luka yang sangat parah. Wahyu juga mengatakan, informasi mengenai tindakan operasi yang harus dilakukan tersebut sudah disampaikan kepada pihak keluarga, lengkap dengan besaran biaya yang kemungkinan harus dikeluarkan mencapai puluhan juta.
"Kami juga sudah menyarankan, agar pihak keluarga mengurus kejadian ini ke Jasa Raharja, agar korban bisa mendapat bantuan dana untuk biaya operasi, karena pada prinsipnya kami harus segera melakukan tindakan kepada korban," sambung Wahyu.
BACA JUGA: Kecelakaan di Baeud Sukabumi, Bus MGI Vs Pick Up
Bahkan kata Wahyu, bila korban juga merupakan peserta dari BPJS, maka korban tersebut juga bisa mendapat bantuan dana, sehingga tidak akan memberatkan pihak korban maupun keluarga.
"Hingga saat ini, korban masih menggunakan pembayaran tunai, tapi kami pun tidak ingin memberatkan korban, artinya besok tindakan operasi itu kita lakukan, karena melihat kondisi korban yang sangat parah, urusan biaya nanti bisa diurus belakang," pungkas Wahyu.