Semuanya Berkeluarga, Tiga Pria di Sukabumi Ini Nekat Gantung Diri di Masa Libur Lebaran

Minggu 16 Juni 2019, 06:42 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Merayakan lebaran Idul Fitri seharusnya menjadi moment kebahagiaan bagi warga khususnya umat muslim di seluruh dunia dan Indonesia. Tapi tidak bagi tiga pria sekaligus kepala keluaga di Sukabumi, yang memilih mengakhiri hidup dengan cara gantung diri meninggalkan anak istri bahkan orang tuanya jelang, saat dan setelah perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah kali ini.

Dari catatan redaksi sukabumiupdate.com, kejadian pertama berlangsung pada hari Selasa siang tanggal 28 Mei 2019 silam, atau delapan hari jelang Idul Fitri. MA (30 tahun) ditemukan tak bernyawa tergantung kain sarung yang dikaitkan di kusen pintu rumahnya di Kampung Kuta Pasir RT 04/11 Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.

BACA JUGA: Pria di Gunungpuyuh Sukabumi Ditemukan Tewas, Diduga Gantung Diri

MA meninggalkan anaknya yang masing berusia 12 tahun, istri (23 tahun) dan ibunya (63 tahun). "Saksi hendak masuk ke rumah, tapi terkunci dari dalam. Akhirnya meminta bantuan ke warga untuk membuka paksa. Setelah pintu terbuka, nampak MA sudah dalam keadaan tergantung menggunakan kain sarung," ungkap Kapolsek Guning Puyuh, AKP Kosasih kepada sukabumiupdate.com.

Peristiwa kedua terjadi saat warga sedang merayakan Idul Fitri, Rabu tanggal 5 Juni 2019 silam. Sekitar pukul 10.00 WIB atau tak lama setelah melangsungkan sholat ied, warga Kampung Ciwaringin RT 02/04 Desa Tegalbuleud, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, dipanikan dengan laporan gantung diri.

NA (41 tahun) ditemukan tewas, tergantung di rumahnya dengan pakaian lengkap membungkus tubuh, memakai kaos hitam lengan panjang dan celana jeans panjang. NA pertama kali ditemukan oleh anaknya, AN (12 tahun). 

BACA JUGA: Pria di Tegalbuleud Sukabumi Ditemukan Gantung Diri Saat Lebaran

"Dari ciri-ciri fisik, tinggi badan NA 170 sentimeter. Jarak dari tambah ke leher 120 sentimeter. Lalu jarak dari kaki ke tanah 19 sentimeter," ungkap Kapolsek Tegalbuleud, AKP Djoko Supono kepada sukabumiupdate.com waktu itu.

Selanjutnya,kasus gantung diri terkini terjadi Jumat (14/6/2019) atau sembilan hari setelah perayaan Idul Fitri. EG (41 tahun) ditemukan menggantung di sebuah pohon jati dengan leher terikat tali, di area kebun warga Kampung Cilaksana RT 02/04 Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.

EG (41 tahun) adalah warga Kampung Cipanas RT 01/06 Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, yang berprofesi sebagai satpam di lokasi wisata air panas Cikundul. Menurut keterangan Polsek Cikembar,  EG pada Kamis (13/6/2019) sore sekitar pukul 17.30 WIB sempat mendatangi rumah bibinya di Kampung Cilaksana dengan tujuan bersilaturahmi usai lebaran.

BACA JUGA: Pria Asal Kota Sukabumi Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jati

"Pada malam harinya korban meninggalkan rumah bibinya dengan maksud untuk silaturahmi dengan warga sekitar Kampung Cilaksana dan tidak kembali lagi. Keesokan harinya sudah ditemukan meninggal dunia, diduga gantung diri," ungkap Kapolsek Cikembar, AKP I Djubaedi.

EG juga meninggal anak dan istrinya. Kapolsek Cikembar sempat menegaskan temuan secarik kertas da isi pesan di handhone korban kepada istrinya sebelum ditemukan meninggal. “Dugaan karena masalah ekonomi,” jelas Djubaedi singkat.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)