Awas Gelombang Tinggi, Nelayan Palabuhanratu Diimbau Waspada

Kamis 14 Maret 2019, 06:35 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Forum Koordinasi Sar Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri memastikan perairan di pantai Palabuhanratu tidak terjadi gelombang tinggi. 

"Alhamdulillah sejauh ini dari hari kemarin juga aman, peningkatan gelombang tinggi itu terjadi di perairan laut lepas, perairan laut Jabar selatan 02 sampai 03 meter, sementara berdasarkan pantauan kami dalam teluk Palabuhanratu sendiri 0 sampai dengan 01 meter," ungkapnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (14/3/2019).

Senada dengan Okih, petugas Syahbandar, Sopyan Efendi menjelaskan telah menerima laporan dari BMKG terkait dengan gelombang tinggi air laut. Prakiraan cuaca di Perairan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi masih bagus atau masih normal.

"Adapun dari BMKG ada informasi akan terjadi gelombang tinggi di wilayah selatan setinggi 2,5 sampai 3 meter itu masih di katakan standar untuk di wilayah perairan Palabuhanratu," ujar Sopyan.

Dikatakan cuaca ektrim itu, lanjut Sopyan, diantara 3 hingga 4 meter, jika masih di bawah itu masih dikatakan normal. "Itupun terjadi di laut lepas kalau di Palabuhanratukan teluk, Insyaallah aman," jelasnya.

Biasanya kalau ada edaran dari BMKG terutama terkait cuaca buruk, tambah Sopyan, pihanya pun akan mengeluarkan edaran tersebut ke nelayan dengan cara menghimbau supaya mereka menunda waktu berlayar.

"Kalaupun memang terjadi cuaca ektrim di perairan Palabuhanratu, kita pasti akan memberikan imbuan, berdasarkan edaran dari BMKG. Kita ikuti updatenya juga dan melakukan pemantauan," pungkasnya.

Sebelumnya terjadi gelombang tinggi hingga mengakibatkan perahu fiber atau perahu nelayan hancur digulung ombak di Pantai Konservasi Penyu Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu 13 Maret 2019 kemarin, akibatnya dua orang terluka.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Life24 April 2024, 17:30 WIB

6 Dampak Menyakitkan Perceraian Kepada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!

Dampak perceraian orang tua sangat berbahaya bagi anak. Itu sebabnya, perceraian sarat akan efek buruk yang semestinya dihindari.
Ilustrasi. Pasangan bertengkar. Dampak negatif perceraian orang tua kepada anak yakni sulit memiliki kebahagiaan dalam keluarga. Sumber Foto : Pexels/Alex Green
Sukabumi24 April 2024, 17:04 WIB

4 Pelaku Investasi Bodong Gadai Rumah di Sukabumi Jadi Tersangka, Korban Capai 186 Orang

Kasus investasi bodong gadai rumah di Sukabumi tersebut menelan korban hingga 186 orang dengan total nilai kerugian materil hingga Rp 5 Miliar lebih.
Satreskrim Polres Sukabumi Kota saat menunjukan barang bukti kasus investasi bodong gadai rumah. (Sumber : Istimewa)
Musik24 April 2024, 17:00 WIB

Viral! Ini Lirik Lagu Teteh Doel Sumbang: Lamun Lain Teteh Awewena

Inilah Lirik Lagu Teteh Doel Sumbang yang Viral "Lamun Lain Teteh Awewena, Terus terang can hayang jadi bapa".
Lirik Lagu Teteh Doel Sumbang yang Viral di TikTok: Boro-boro rumah tangga. (Sumber : Youtube/@DoelSumbang)
Nasional24 April 2024, 16:43 WIB

Perputaran Uangnya Rp327 Triliun: 3,2 Juta Rakyat Indonesia Main Judi Online

judi online slot yang paling banyak diminati oleh penjudi di Indonesia sejak 2023
3 warga Cikembar Sukabumi ditangkap polisi karena promosi judi online | Foto: Ist
Jawa Barat24 April 2024, 16:36 WIB

Membahas Keberadaan Perda Pesantren di Jawa Barat Bersama Kang Hendar

Salah satu peraturan daerah yang diterbitkan pemerintah provinsi Jawa Barat untuk mengakomodir kepentingan pesantren dan para santri.
Penyebarluasan perda pesantren di Jawa Barat bersama Kang Hendar, Senin, 22 April 2024, di MDTA Al-Istiqomah, Kp Cibolang RT 29/07 Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. (Sumber: istimewa)
Life24 April 2024, 16:30 WIB

6 Cara Meredakan Stres Akibat Terkena Penyakit Diabetes, Yuk Terapkan!

Meredakan stres saat mengalami penyakit diabetes bisa dilakukan dengan beberap langkah yang sangat sederhana.
Ilustrasi. Cara meredakan stress saat diabetes. Sumber Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi24 April 2024, 16:13 WIB

Gerakan Sinergi Reforma Agraria, Bupati Sukabumi: Kita Jaga Masyarakat Sejahtera

Dalam rangka Gerakan Sinergi Reforma Agraria Nasional (GSRAN), Bupati Sukabumi Marwan Hamami bersama Kementerian ATR/BPN memanen pisang cavendish.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat mendampingi Dirjen Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN Dalu Agung Darmawan yang berkunjung ke Kampung Lio, Desa Sinarjaya Warungkiara. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Bola24 April 2024, 16:00 WIB

Prediksi Liga 1 Persik Kediri vs PSS Sleman: Susunan Pemain, H2H dan Skor Akhir

Persik Kediri akan menjamu lawannya PSS Sleman malam ini di Stadion Brawijaya Kediri.
Persik Kediri akan menjamu lawannya PSS Sleman malam ini di Stadion Brawijaya Kediri. (Sumber : X/@PSSleman/@persikfckediri).
Life24 April 2024, 15:30 WIB

6 Bahaya Kebiasaan Mengeluh yang Mengancam Kesehatan, Bisa Berumur Pendek!

Kebiasaan mengeluh rupanya sangat tidak baik bagi kesehatan. Itu sebabnya setiap orang perlu menghindari kebiasaan demikian demi kesehatannya.
Ilustrasi. Bahaya kebiasaan mengeluh untuk kesehatan. Sumber Foto : Pexels/David Garrison
Nasional24 April 2024, 15:14 WIB

Dapat Nilai Baik, Pemkab Sukabumi Komitmen Tingkatkan Kualitas Penyelenggaraan SPM

Dapat nilai baik oleh Kemendagri dalam SPM Awards 2024, Sekda Ade sebut Pemkab Sukabumi berkomitmen tingkatkan kualitas penyelenggaraan SPM.
Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman (tengah) menghadiri Standar Pelayanan Minimal (SPM) Awards 2024 di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (24/4/2024). (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)