SUKABUMIUPDATE.com - Sebanyak 34 warga Kota Sukabumi terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD) pada awal Januari 2019 hingga pertengahan Januari 2019. Dari 34 kasus DBD tersebut, satu orang warga Kota Sukabumi meninggal dunia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Lulis Delawati menuturkan, terhitung dari awal Januari tanggal 1 hingga tanggal 24 Januari 2019, sebanyak 34 kasus DBD ditemukan di wilayah Kota Sukabumi, ia menambahkan, dari 34 kasus tersebut, satu orang warga lembursitu meninggal dunia akibat DBD ini.
“Terjadi peningkatan, namun saya tegaskan bahwa ini belum wabah atau masuk ke dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB),” tegasnya kepada sukabumiupdate.com.
Menurutnya, jumlah di bulan Januari 2019 ini mengalami peningkatan meskipun baru 34 kasus dibandingkan dengan kasus DBD di bulan Desember 2018 lalu yang mencapai 40 kasus.
Ia mengatakan, ada sejumlah daerah yang cukup tinggi kasus DBD. Diantaranya Kelurahan Subangjaya Kecamatan Cikole, Kelurahan Nanggeleng Kecamatan Citamiang, dan Kecamatan Lembursitu.
Lulis mengatakan, mulai maraknya kasus DBD ini disebabkan sejumlah faktor. Di antaranya faktor musim hujan yang menyebabkan genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti.
BACA JUGA: Cegah DBD, Puskesmas Buniwangi Lakukan Fogging ke Pemukiman Warga
“Ini akibat masyarakat yang masih belum memperhatikan masalah kebersihan lingkungan,” ungkapnya.
Lulis mengimbau kepada masyarakat untuk rajin menjaga kebersihan di area tempat tinggal. Di antaranya dengan menggalakan gerakan menguras, menutup dan mengubur (3M) dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Upaya lainnya dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungannya masing-masing. Langkah ini dinilai efektif untuk menekan penyebaran penyakit DBD,” pungkasnya.