SUKABUMIUPDATE.com - Pihak manajemen band Slowly Project (SP), band SKA asal Sukabumi akan terus mendesak kepolisian di Jakarta untuk segera menemukan pelaku pengrusakan dan juga pengeroyokan yang menimpa mereka. Mereka juga meminta agar semua pihak tidak gampang terprovokasi akibat isu sentimen rivalitas antara suporter sepak bola.
Wig (33 tahun), Manager Band SP menegaskan, pihaknya akan terus mendesak pihak kepolisian yang menangani kasus pengrusakan dan pengeroyokan yang dilakukan oknum suporter bola kepada personil band SP beserta sejumlah kru dan fans mereka.
“Bukti-bukti dan kesaksian sudah kita berikan ke pihak kepolisian setempat, di wilayah sana, Jakarta Selatan,” ujar Wig kepada sukabumiupdate.com, Selasa (15/1/2019).
Selain itu, Wig juga meminta kepada pihak penyelenggara dan juga penyedia tempat acara tersebut untuk kooperatif menyelesaikan masalah ini.
“Kita ingin adanya kerjasama dalam penyelesaiaan kasus ini, dengan bukti-bukti dan kesaksiaan yang kita punya, kita merasa kita berada di posisi sebagai korban,” tegasnya.
Dengan adanya kejadian yang menimpa band SP, Wig mengetahui dampak yang terjadi bisa meluas ke berbagai konteks selain musik, salah satunya tentang isu sentimen rivalitas antar klub sepak bola. Ia pun berterima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung mereka pada akhirnya, entah itu dari suporter sepak bola, sesama pegiat musik ataupun pihak lainnya.
“Ini yang sangat kita khawatirkan sebenarnya. Memang kita sempat diklaim bahwa kita adalah band simpatisan Persib, kita nyatakan dengan tegas kita bukan band simpatisan Persib atau klub sepak bola manapun. Kita pure musisi, musisi yang bermusik, dari industri musik bukan komunitas," tegasnya.
BACA JUGA: Geean, Vokalis SP Band SKA Asal Sukabumi Trauma Berat Pasca Pengiayaan di Jakarta
"Kita tak ingin kasus ini jadi melebar kemana-mana. Saya minta semua pihak juga jangan mudah terprovokasi. Yang kita inginkan cuman pihak kepolisian cepat bertindak dan pihak penyelenggara bisa bertanggung jawab terhadap apa yang kita alami ini,” tuturnya.
Wig menjelaskan, adapun kerugian yang dialami oleh pihak band SP kurang lebih berjumlah Rp 50 Juta. Jumlah tersebut dilayangkan kepada pihak penyelenggara acara agar bisa bertanggung jawab dengan apa yang terjadi dengan mereka.
“Kita anggap masalah keamanan dan keselamatan itu sudah tanggung jawab panita. Sebenarnya itu sudah tidak perlu ditanyakan lagi oleh pihak kita, itu sudah kewajiban pihak penyelenggara. Kita rugi secara material, mobil kita rusak ditambah lagi biaya pengobatan luka-luka yang dialami tim kita dan kawan-kawan fans kita,” pungkasnya.