SUKABUMIUPDATE.com - Muhamad Rifki (10 tahun) bocah yang tewas tertimbun di lokasi proyek double track kereta api di Kampung Pakemitan RT 01/04 Kelurahan Cicurug, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi akhirnya dimakamkan pada Jumat (11/1/2019) pagi, sekitar pukul 08.00 WIB.
Putra kedua pasangan Heri Supriatna (41 tahun) dan Nurhayati (37 tahun) itu dimakamkan di TPU Pojok Hanjuang, Desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug yang berjarak kurang lebih dua kilometer dari kediamannya. Prosesi pemakaman diiringi isak tangis keluarga.
"Anak saya itu memang sering main di sana, di lokasi proyek double track. Enggak mau lepas," ungkap ayah Rifki, Heri saat diwawancarai sukabumiupdate.com, usai pemakaman.
Sang ibu, Nurhayati masih terlihat lemas. Bahkan Nurhayati tak sanggup menyaksikan pemakaman putranya itu. Pantauan di lapangan, prosesi pemakaman juga dihadiri teman-teman Rifki dari SLB Bangkong Reang.
Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, Edi Nur Salam juga ikut mengiringi prosesi pemakaman. Edi menyampaikan turut berbelasungkawa atas musibah yang terjadi.
"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengamankan lokasi. Ini memang titik rawan, medannya berbukit. Kita sudah melarang lokasi proyek itu dimasuki orang lain. Tapi memang jadi tempat hiburan untuk anak-anak," kata Edi.
BACA JUGA: BPBD Sebut Ada Enam Anak Korban Longsor Cicurug, Berikut Kronologinya
Edi menyebut, masih banyak lokasi pengerjaan yang belum stabil dan berbahaya bagi masyarakat. Oleh karenanya, kedepan, pihaknya akan membuat batas yang jelas dan larangan agar anak-anak tidak kembali bermain di lokasi proyek.
"Kita akan menanggung semua biaya pengobatan para korban," tandasnya.