SUKABUMIUPDATE.com - Ketebalan tanah di lokasi longsor Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi cukup menyulitkan tim SAR. Evakuasi harus dilakukan melalui tiga tahapan.
Direktur Operasi Basarnas, Brigjen Budi Purnama, menjelaskan tiga tahapan saat evakuasi korban. Tiga tahapan ditempuh dengan memanfaatkan seluruh sumber daya.
"Awalan kita pakai escavator. Setelah ada indikasi yang kuat korban ditemukan, kita menggunakan alkon penyemprot air dengan kecepatan tinggi," ujarnya Budi, Jumat (4/1/2019).
Budi menjelaskan, ketika nantinya sudah positif korban diketemukan, Tim SAR gabungan akan menggunakan alat manual untuk proses evakuasi.
"Jadi teman-teman relawan ini lah yang sangat membantu untuk evakuasi korban di kondisi terakhir," jelasnya.
Di sisi lain, Budi menjelaskan proses evakuasi hari pertama hingga ketiga kerap terkendala cuaca hujan. Ketika itu, Tim SAR juga harus mempertimbangkan faktor keselamatan.
"Yang dikhawatirkan, risikonya terjadi longsor susulan," kata Budi.
BACA JUGA: Tim SAR Kembali Temukan Jenazah Wanita Korban Longsor Cisolok Sukabumi
"Namun alhamdulillah dua hari ini, pencarian hari keempat dan lima cuaca terang. Harapan saya, seluruhnya ikut membantu doakan agar operasi berjalan lancar dengan cuaca cerah seperti ini," pungkasnya.
Sementara itu, Komandan Korem 061/Suryakancana, Kolonel Inf M Hasan mengatakan beberapa korban yang sudah dievakuasi tertimbun longsoran dengan ketebalan cukup tinggi. Bahkan ada yang mencapai 10 meter. Korban tertimbun tiga lapisan, yakni bangunan rumah, tanah, dan bebatuan.
"Sehingga prosesnya sedikit menyulitkan. Proses evakuasi dari penemuan jasad bisa memakan waktu satu sampai dua jam," katanya.