SUKABUMIUPDATE.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, penyebab longsor yang menerjang Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, adalah air yang membuat tanah labil.
"Kita lihat rumah-rumah itu tidak dilereng. Secara kearifan lokal posisinya sudah menyesuaikan. Yang terjadi adalah ada aliran air yang mungkin ektsrim terus-menerus sehingga tanahnya menjadi labil sehingga terjadi longsoran akhirnya menghabiskan satu kampung yang sebenarnya yang secara posisi sudah di tanah datar," ujar gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini saat mengunjungi lokasi longsor, Rabu (2/1/2018).
Menurut Emil, bencana longsor menjadi bencana yang paling banyak terjadi di Jawa Barat. Tercatat pada tahun 2018 terjadi 1.560 bencana. Dari jumlah itu 550 adalah bencana longsor.
Secara geografisnya, kata Emil, bahwa daerah Jawa Barat tengah ke selatan peristiwanya lebih banyak longsor. Sedangkan kalau Jawa Barat tengah ke utara bencana bencana yang terjadi adalah banjir.
"Karena secara geologis dari tengah Jawa Barat ke selatan itu miringnya curam. Dari tengah ke utara relatif rata," ujarnya.
BACA JUGA: Cindy Selalu Memanggil Ibunya, 12 Anggota Keluarganya Jadi Korban Longsor Cisolok Sukabumi
Untuk evakuasi korban longsor Desa Sirnaresmi, Emil mengungkapkan, terus berupaya hingga semua korban ditemukan.
"Mohon doanya dari seluruh masyarakat Jawa Barat dan juga masyarakat Indonesia," ujarnya.