SUKABUMIUPDATE.com - Kebakaran terjadi di sebuah toko kelontong di Jalan Parungseah, Kampung Kabandungan RT 03/09 Desa Parungseah, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, sekitar pukul 16.30 WIB, Selasa (4/12/2018). Informasi yang dihimpun, percikan api muncul dari lantai tiga bagian dapur.
Toko dengan luas 4x6 meter persegi tersebut diketahui milik Achmad yang disewa oleh Lubis. Diketahui, Lubis tinggal bersama dua orang anggota keluarga lainnya. Kasi Pencegahan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Bahrami, menjelaskan api diduga muncul akibat arus pendek listrik di lantai tiga.
"Berdasarkan keterangan yang kami dapat dari warga setempat, mula-mula tercium bau seperti terbakar dari dalam bangunan. Setelah dicek, ternyata ada kebakaran. Warga kemudian segera melaporkan kejadian tersebut dan petugas BPBD gabungan Kota dan Kabupaten Sukabumi langsung datang ke lokasi," ungkap Zulkarnain kepada sukabumiupdate.com, usai pemadaman.
Ia menyebut, api seketika melalap habis bagian dapur berikut isinya. Antara lain kitchen set, panel wastafel, plafon dan asbes. Selain itu jendela, pintu, termasuk kasur dan jemuran juga ikut hangus terbakar. Proses pemadaman dilakukan bersama petugas pemadam kebakaran Kabupaten Sukabumi.
"Proses pemadaman berlangsung selama kurang lebih satu jam. Sempat terjadi kemacetan karena kendaraan hilir mudik di sekitar lokasi kejadian. Sementara dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut," tandas Zulkarnain.
BACA JUGA: Ditinggal Mandi, Rumah Mak Asih di Gegerbitung Sukabumi Nyaris Ludes Terbakar
Dihubungi terpisah, Sekretaris BPBD Kota Sukabumi, Sandra Utama Teguh mengatakan, segera setelah menerima laporan dari masyarakat, BPBD Kota Sukabumi menerjunkan satu unit kendaraan resque dan satu unit mobil pemadam kebakaran, beserta 20 personel BPBD dan Pemadam Kebakaran.
"Kejadian Tersebut dapat diatasi oleh petugas di lapangan. Petugas langsung melakukan penanganan dan mengecek lokasi kejadian dan membantu mengamankan warga. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian material diperkirakan sebesar Rp 10 juta," pungkas Sandra.