SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menyoroti banyaknya angkot yang dimodif ceper. Menurut Bupati, angkot ceper membuat kenyamanan berkurang.
Ketika ada genangan air, dengan mudahnya angkot terendam karena ketinggian kendaraan sudah berkurang dari standarnya. Seperti saat Jalan Suryakencana, Cibadak, terendam air, banyak angkot yang mogok sebab ceper.
"Angkot yang paling dbermasalah itu dipotong (per shockbreaker), jadi dararepe (ceper), mogok lah kena air," ujar Marwan kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (1/12/2018) siang.
Marwan menegaskan, soal unsur keamanan angkutan umum salah satunya angkot merupakan tanggung jawab Dishub.
"Dishub bertanggungjawab ketika memberikan izin untuk (beroperasi) angkot yang safetynya juga tidak sesuai," jelasnya.
Soal banjir di jalan Suryakencana, Marwan mengungkapkan sampah menjadi penyebab utamanya.
BACA JUGA: Kembali Banjir, Ini Penampakan Jalan Suryakencana Cibadak Sukabumi Jadi Sungai
Menurut dia, jalan Suryakencana merupakan jalan nasional ruas Bogor-Sukabumi sehingga kewenanganya merupakan pemerintah pusat. Meski demikian, pemkab kewenangan diantaranya menghimbau kepada masyarakat dan pedagang kaki lima agar tak membuang sampah sembarang.
"Jalan nasional itu, jadi susah serba salah. Tapi bukan berarti Pemkab Sukabumi lalai. Tapi masyarakat harus dihimbau supaya jangan buang sampah ke selokan. Tanpa bantuan apapun akan susah," singkatnya.