SUKABUMIUPDATE.com - Perahu congkreng milik nelayan Cisolok yang ditabrak kapal tongkang pengangkut batu bara di Perairan Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, hilang tak berbekas.
Kapal tongkang tersebut menabrak perahu yang saat itu dinaiki tiga orang nelayan, Karyat (62 tahun), Amit Sumitra (45 tahun) dan Abdullah (41 tahun), Sabtu 24 November. Kejadian ini menewaskan Karyat sedangkan Amit dan Abdullah selamat.
"Perahu congkreng belum ada kabar, boro-boro ngurusin perahu ngurusin yang meninggal juga permasalahan ini belum beres," ujar nelayan Cisolok Alit Khoerudin.
BACA JUGA: Komisi III DPRD Minta Pemkab Sukabumi Turun Tangan Atur Tongkang Batubara
Alit mengatakan yang tersisa dari perahu hanya puing-puing saja itupun karena dibawa nelayan berenang ke darat untuk menyelamatkan diri.
"Hanya puing-puingnya saja bekas numpang korban meninggal dan korban yang selamat saja yang berada di rumah mah," jelasnya.
Saat ini keluarga para masih fokus penanganan pasca dimakamkan korban yang meninggal dunia serta menyelesaikan permasalahan dengan pihak pengelola kapal tongkang.
"Kami minta pertanggung jawaban dari pengelola atau agen kapal tongkang seperti apa atas tertabraknya perahu nelayan ini," pungkasnya.
Sementara itu, agen kapal tongkang Johan Jaya 109, Riko mengatakan pihaknya akan bertanggung jawab kalau benar kapal tongkang yang menghantam perahu congkreng milik nelayan tersebut merupakan kapal tongkang milik perusahaannya.
"Kalau pada prinsipnya sih kita siap membantu, kalau itu kapal saya. Tapi kalau bukan kapal saya, ya saya tidak siap membantu," ujarnya.
BACA JUGA: Tongkang Batu Bara Tabrak Nelayan Cisolok Hingga Tewas, HNSI Sebut Johan Jaya 109
Riko mengungkapkan, peristiwa itu menunggu hasil penyelidikan kepolisian agar lebih jelas kapal apa yang menabrak perahu congkreng milik nelayan tersebut.
"Nanti nunggu pihak korban memberikan laporan ke pihak kepolisian. Saya pertama kali dapat laporan dari Syahbandar setempat, tapi itu sih belum positif kapal saya, kita masih mencari bukti kebenarannya. Itu baru terduga ya, belum fiks kapal kita," pungkasnya.