SUKABUMIUPDATE.com - Aliran Sungai Cimuncang di Kampung Kebonpedes, Desa/Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi meluap usai diguyur hujan. Luapan sungai masuk ke area pesawahaan dan menggerus puluhan hektar sawah.
Salah seorang pemilik sawah yang terdampak luapan Sungai Cimuncang, Endang Suhanda (75 tahun), mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, Senin 12 November. Saat itu wilayah sekitar diguyur hujan dengan intensitas lebat.
“Hampir setengahnya sawah saya ruksak akibat luapan air sungai, sampah – sampah plastik pun memenuhi sawah saya. Sawah saya terancam gagal panen,” ujar Endang kepada sukabumiupdate.com.
Padahal, lanjut Endang, massa panen sawahnya tinggal menghitung beberapa pekan saja. Dia berharap pemerintah turun tangan untuk membuat tembok penahan tanah (TPT) di sepanjang sungai.
BACA JUGA: Perbaikan Irigasi Tak Sesuai Jadwal, Sawah di Curugkembar Sukabumi Terancam Gagal Panen
"Jika tidak cepat ditanggulangi, luapan air dari Sungai Cimuncang dikhawatirkan akan menggerus sawah milik warga lainya. Ini kan musim hujan, takutnya sungai Cimuncang akan meluap lagi," kata Endang.
Sementara itu, Kepala Dusun (Kadus) Kampung Kebonpedes, Nova Vanorama Abdul Azis, mengatakan ada beberapa puluh hektar sawah warga lainnya yang mengalami nasib serupa. Kerugian akibat musibah tersebut ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
"Saya dapat laporan dari beberapa warga, bahwa sawah mereka tergerus air akibat luapan Sungai Cimuncang,” jelas dia.
Menurut Nova, peristiwa tergerusnya sawah warga akibat luapan Sungai Cimuncang sering terjadi saat musim hujan. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut, dia bersama warga Kampung Kebonpedes berupaya membuat tanggul dengan menggunakan tumpukan karung berisi tanah.
BACA JUGA: 20 Hektar Sawah di Desa Sekarwangi Sukabumi Terancam Gagal Panen
“Sering terjadi. Kita sudah beberapakali membuat tanggul menggunakan karung. tapi karena arus sungai sangat deras tanggul jebol dan terbawa hanyut,” ungkapnya.
Sebenarnya, tambah dia, warga bersama pihak Pemerintah Desa Kebonpedes, berulang kali melaporkan kejadian tersebut kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi. Namun, hingga kini beluam ada tanggapan dan tindak lanjut dari laporan tersebut.
“Saya sudah melapor dan memohon dibangunnya Tembok Penahan Tanah (TPT) di sepanjang aliran Sungai Cimuncang. Saya berharap dinas terkait segera melakukan penanggulangan agar dampak luapan Sungai Cimuncang tidak lagi mengancam sawah juga keselamatan warga kami,” harap dia.