SUKABUMIUPDATE.com - Qurun Pamungkas (6 tahun), seorang anak asal Kampung Guling Jawa RT 1 RW 24, Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi dipastikan selamat setelah dikabarkan terseret tsunami yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat 28 September kemarin. Keluarga di Sukabumi pun bersyukur.
Adang Barnawi (68 tahun), kakek Qurun, menuturkan cucunya tersebut tinggal bersama anak dan menantunya, Rudian Arifin (41 tahun) dan Yayah Wariyah (40 tahun), di Palu. Adang sudah memastikan keberadaan cucuk dan anaknya tersebut.
"Awalnya tidak aktif saat saya telepon. Keluarga sempat cemas bahkan menangis," ujar Adang ditemui sukabumiupdate.com di rumahnya, Sabtu (29/9/2018).
<iframe src="//www.youtube.com/embed/tbUS_UvmRa8" width="315" height="180" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe>
Awalnya, Adang mendapat kepastian tersebut dari anaknya yang berada di bali, Samsul Gunawijaya. Adang berulang kali menghubungi nomor ponsel anaknya dan bisa memastikan mereka selamat.
"Saya telpon anak yang di Palu, alhamdulillah diangkat. Setelah mendengar kabar itu, baru bisa lega," tutur Adang.
Adang menjelaskan, Anak dan Cucunya tinggal di Sulawesi cukup lama. Mereka sudah pindah kependudukan menjadi warga Kota Palu.
BACA JUGA: Dramatis, Begini Kisah Warga Sukabumi Selamatkan Diri dari Tsunami di Palu
Ia menjelaskan, saat tsunami terjadi, Qurun berada di stand festival UMKM di sekitar pantai. Sementara ayahnya pergi ke pabrik untuk mengambil tempe. Rudi adalah pengusaha pabrik tempe yang diundang Pemkot Palu untuk menjadi peserta pameran.
"Anak saya sedang ngambil tempe ke pabrik, karena di tempat pameran habis. Sementara cucu saya ini menunggu di tempat pameran," imbuh Adang.
"Sementara cucu saya berlindung disebuah bangunan, bersama karyawan Rudi. Alhamdulillah semuanya bisa dipastikan selamat," pungkasnya.