SUKABUMIUPDATE.com - Lubang misterius yang terjadi ditengah sawah di Kampung Legoknyenang, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi terus menyita perhatian publik. Lubang ini diduga terjadi akibat amblasnya goa saluran air irigasi yang melintasi tebat dibawahnya.
Dari penelusuran yang dilakukan tim sukabumiupdate.com, di dasar lubang dengan diameter hingga enam meter dengan kedalaman lebih dari 10 meter memang ada lubang seperti goa. “Memang ada saluran air seperti goa dibawahnya,” ujar pemilik sawah yang kini berlubang, Cece Sudirman (20 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Jumat (7/9/2018).
BACA JUGA: Soal Lubang Misterius di Kadudampit Sukabumi, Pemerintah Sebut Fenomena Biasa
Goa yang berada dibawah areal persawahan tersebut memiliki panjang kurang lebih 50 meter. Goa yang digunakan untuk saluran air irigasi ini masih aktif, karena airnya masih mengalir. Namun dikarena amblas, air yang melintasi goa menjadi tersumbat.
Goa saluran air ini bisa dimasuki oleh manusia karena memilik diameter cukup besar, mencapai dua meter. Goa saluran air ini biasa dijadikan oleh warga setempat untuk mencari ikan belut (ngobor-red).
“Banyak burung walet yang masuk, goa itu juga jadi sarang walet,” lanjut Cece.
Mulut goa saluran air irigasi yang melintas dibawah lubang misterius di Kampung Legoknyenang, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. |Sumber Foto: Fadillah
Akibat kejadian ini, Cece pemilik sawah mengaku mengalami kerugian hingga Rp 300 ribu, karena areal yang amblas baru saja ditanami benih padi. Selain sawah yang rusak, lubang besar ini juga mengancam suplai air untuk irigadi pertanian.
Camat Kadudampit Jenal Abidin yang datang ke lokasi lubang besar bersama petugas Dinas Perindustrian Sumber Daya Mineral menegaskan akan segera melakukan perbaikan.
BACA JUGA: Heboh! Lubang Misterius Mendadak Muncul di Kadudampit Sukabumi
"Akan segera kami tangani, dan sudah direncanakan untuk menambahkan pipa beton pada saluran air. Tinggal kami berdiskusi kembali dengan pemilik lahan, untuk sekarang kami menghimbau kepada masyarakat setempat agar tidak terlalu mendekati lokasi, takut amblasnya lebih besar."
Kontur tanah sawah yang labil dikhawatirkan rawan amblas lainnya atau membuat lubang lebis besar. “Kita berharap tidak amblas lagi karena dekat ke pemukiman warga. Untuk itu warga diminta menjauh,” lanjut Jenal.