Kabar Potensi Gempa 8 SR di Jabar Keliru, Begini Kata PVMBG

Rabu 15 Agustus 2018, 15:40 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah video pemberitaan terkait potensi gempa berkekuatan 8,0 SR di Jawa Barat beredar melalui jejaring media sosial, termasuk di Sukabumi. Tak sedikit masyarakat yang resah akibat pemberitaan ini.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun menanggapi pemberitaan ini. Tanggapan diunggah melalui artikel yang dirilis di website resmi Kementerian ESDM. Artikel tersebut berjudul 'Tanggapan Pusat Vulkanologi Terhadap Berita Inews Pagi yang ditayangkan pada Tanggal 14 Agustus 2018'. Artikel dipublikasikan pada Rabu, 15 Agustus.

"Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menanggapi berita yang disiarkan oleh iNews Pagi pada tanggal 14 Agustus 2018 (https://www.inews.id/multimedia/read/213885/berpotensi-gempa-pvmbg-waspadai-pergerakan-lempeng-di-pulau-jawa) yang menjadi viral di media sosial," dikutip dari artikel tersebut.

Dari artikel itu diketahui, terdapat sedikit kekeliruan dalam pemberitaan video yang beredar. Penyebutan potensi gempa 8 magnitudo, tidak sesuai dengan pernyataan Kepala PVMBG Kementerian ESDM, Kasbani. Dalam artikel dijelaskan, Kasbani tidak menyebut ada potensi gempa 8 magnitudo, namun Sesar Cimandiri berpotensi menghasilkan gempa bumi dengan intensitas VIII MMI.

BACA JUGA: Selatan Sukabumi Diguncang 8 Kali Gempa, Ada Apa?

Yang harus dipahami, terdapat perbedaan pengertian antara magnitudo dan intensitas gempabumi. Magnitudo adalah besarnya energi yang dilepaskan oleh sumber gempa bumi dan diukur secara instrumental dari data seismik. Besarnya magnitudo dinyatakan dalam satuan Mw (Moment Magnitude) atau satuan lain seperti Mb, Ms, dan lain-lain.

Sedangkan intensitas adalah dampak guncangan gempa bumi atau tingkat kekuatan goncangan di suatu titik. Besarnya intensitas dipengaruhi oleh magnituda, jarak terhadap sumber gempa bumi, dan kondisi geologi setempat. Satuan intensitas adalah MMI (Modified Mercalli Intensity).

Sukabumiupdate.com juga mendapat penjelasan lebih detil terkait satuan MMI di website resmi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG). Besaran potensi gempa bumi dengan intensitas VIII MMI seperti yang disebutkan Kasbani, punya definisi tertentu. Gempa dengan intensitas VIII MMI dapat menimbulkan kerusakan bangunan, misalnya banyak retakan terjadi pada dinding bangunan sederhana, sebagian roboh, dan kaca pecah. Kemudian sebagian plester dinding lepas. Hampir sebagian besar genteng bergeser ke bawah atau jatuh. Struktur bangunan mengalami kerusakan ringan sampai sedang.

BACA JUGA: Warga Panik! Gempa Berulang Kali Guncang Selatan Sukabumi

Pecahan VIII pada MMI nyatanya bukan intensitas gempa tertinggi. Pecahan tertingginya XII MMI, dimana setidaknya gempa dapat menyebabkan sebagian besar dinding bangunan permanen roboh. Struktur bangunan mengalami kerusakan berat atau rel kereta api melengkung.

Untuk Potensi gempa bumi di Jawa Barat sendiri, PVMBG – Badan Geologi telah menerbitkan Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gempa Bumi Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2014. Peta ini dibuat berdasarkan analisis bahaya gempa bumi yang memperhitungkan parameter sumber gempa bumi, penjalaran gelombang seismik serta kerentanan tanah. Analisis bahaya gempa bumi dilakukan menggunakan metode probabilistik yang memperhitungkan ketidaktentuan dari besaran, lokasi dan waktu kejadian gempa bumi.

Berdasarkan peta KRB tersebut, wilayah Jawa Barat terdiri dari KRB menengah yang berpotensi terlanda guncangan gempa bumi dengan intensitas VII – VIII MMI, serta KRB Tinggi yang berpotensi terlanda guncangan gempa bumi dengan intensitas lebih besar dari VIII MMI. KRB tinggi berlokasi di wilayah yang berdekatan dengan sumber gempa bumi dan daerah yang dengan sifat fisis tanah yang sangat lunak.

BACA JUGA: Gempa Lebak 4,1 SR Guncang Sukabumi

Wilayah yang pernah mengalami gempa bumi di masa lampau, kemungkinan besar akan mengalami kejadian gempa bumi lagi, namun dengan waktu dan kekuatan yang belum dapat diprediksi secara akurat. Untuk itu, penting bagi kita mengetahui sejarah kejadian gempa bumi merusak di suatu daerah. Berdasarkan katalog gempa bumi merusak  yang diterbitkan PVMBG Badan Geologi, terdapat beberapa kejadian gempa bumi yang merusak di wilayah Jawa Barat, termasuk kejadain gempa bumi Tasikmalaya yang terjadi pada akhir tahun 2017.

Sumber gempa bumi merusak bisa terjadi dari zona subduksi yang biasanya dengan magnitudo besar dan juga dari sesar aktif di darat.  Untuk itu, upaya mitigasi bencana gempa bumi di wilayah Jawa Barat perlu dilakukan dan ditingkatkan. Upaya-upaya mitigasi bencana geologi yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi bahkan meniadakan jatuhnya korban jiwa maupun kerugian harta benda yang diakibatkan oleh gempa bumi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Life29 Maret 2024, 21:21 WIB

6 Kebiasaan yang Membuat Anda Selalu Spesial dan Menarik di Mata Orang Lain

Terdapat kebiasaan keseharian yang bila diterapkan akan membaut anda dianggap pribadi yang menyenangkan dan menarik oleh orang lain.
Ilustrasi kebiasaan yang membuat spesial dan menarik. (Sumber foto : Pexels/Sora Shimazaki)
Sehat29 Maret 2024, 21:00 WIB

8 Bahan Herbal untuk Mengatasi Asam Lambung Naik, Alami Tanpa Obat-obatan

Bahan-bahan herbal ini dipercaya mampu mengatasi asam lambung yang naik.
Ilustrasi Lemon Balm - Bahan-bahan herbal ini dipercaya mampu mengatasi asam lambung yang naik. (Sumber : Freepik.com/@jcomp).
Kecantikan29 Maret 2024, 20:51 WIB

Agar Tampil Makin Cantik, Ini 7 Item yang Wajib Dipakai Perempuan

Dalam dunia mode dan gaya, aksesori tubuh memainkan peran yang sangat penting dalam menambahkan dimensi dan pesona pada penampilan seseorang.
Ilustrasi item yang dipakai perempuan agar semakin cantik. (Sumber : Pixabay)
Sehat29 Maret 2024, 20:30 WIB

Aman untuk Dikonsumsi, 5 Buah yang Membantu Anda Menurunkan Asam Lambung

Asam lambung naik dapat diatasi dengan mengonsumsi buah-buahan yang bisa meredakannya
Ilustrasi - Asam lambung naik dapat diatasi dengan mengonsumsi buah-buahan yang bisa meredakannya. (Sumber : Freepik/ @lifeforstock)
Sukabumi29 Maret 2024, 20:19 WIB

3 Ruang Kelas SDN Sukalaksana Sukabumi Rusak Parah dan Nyaris Roboh, Butuh Perbaikan

Tiga ruang kelas SDN Sukalaksana di Curugkembar Sukabumi bertahun-tahun kondisinya rusak parah, sehingga tak layak untuk KBM.
Kondisi salah satu ruang kelas di SDN Sukalaksana di Curugkembar Sukabumi yang rusak parah. (Sumber : Istimewa)
Life29 Maret 2024, 20:00 WIB

8 Gaya Hidup Tidak Sehat yang Bisa Menyebabkan Penyakit Asam Urat

Jangan Lakukan Sederet Gaya Hidup Tidak Sehat Berikut Karena Bisa Menyebabkan Potensi Penyakit Asam Urat di Kemudian Hari.
Ilustrasi - Asam urat kambuh. Ketahui Gaya Hidup Tidak Sehat yang Menyebabkan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik.com/@Lifestylememory)
Sehat29 Maret 2024, 19:30 WIB

Memahami Apa Itu Kolesterol: Gejala, Jenis, Penyebab dan Cara Memantau Kadarnya

Kolesterol adalah jenis lemak yang ditemukan dalam tubuh dan juga ada dalam berbagai makanan.
Ilustrasi - Kolesterol adalah jenis lemak yang ditemukan dalam tubuh dan juga ada dalam berbagai makanan. (Sumber : Freepik.com/@wayhomestudio).
Sehat29 Maret 2024, 19:00 WIB

5 Manfaat Infused Water untuk Penderita Asam Urat: Pengganti Minuman Tinggi Kalori

Perlu diingat bahwa infused water tidak menggantikan perawatan medis yang tepat dan diet sehat secara keseluruhan untuk penderita asam urat.
Ilustrasi. Manfaat Infused Water untuk Penderita Asam Urat, Pengganti Minuman Tinggi Kalori. Sumber: Freepik/bublikhaus
Sehat29 Maret 2024, 18:58 WIB

Selain Sebabkan Asam Lambung, Ini 6 Bahaya Langsung Tidur Setelah Makan Sahur

Menjadi perhatian bagi semua orang yang berpuasa agar tidak langsung tidur setelah makan sahur. Hal ini bisa memicu penyakit yang membahayakan bagi kesehatan tubuh
Ilustrasi. Bahaya buruk bagi orang yang langsung tidur setelah makan sahur. (Sumber foto : Pexels/Ron Lach Pexels)
Sukabumi29 Maret 2024, 18:21 WIB

Hati-hati! Ruas Jalan Nasional di Cikadu Palabuhanratu Terendam Banjir Campur Kerikil

Pengendara roda dua harus hati-hati, jalan nasional di Cikadu Palabuhanratu Sukabumi ini terendam banjir campur kerikil.
Kondisi ruas jalan nasional di Cikadu Palabuhanratu yang tergenang banjir campur kerikil akibat hujan deras. (Sumber : SU/Ilyas)