SUKABUMIUPDATE.com - Musim kemarau yang terjadi saat ini menyebabkan warga Kampung Leuweungdatar, Desa Sukasirna, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, kesulitan mendapatkan air bersih. Saat adanya bantuan pembagian air bersih dari sebuah yayasan, ratusan warga langsung membawa jerigen dan ember, Senin (13/8/2018).
Sebelum mendapatkan air, warga harus berlomba menempatkan jerigen dan ember dideretan paling depan setelah itu mengantri.
Kepala Desa Sukasirna Deni Riswandi mengungkapkan, kurang lebih terdapat 855 Kepala Keluarga (KK) yang kesulitan mendapatkan air bersih karena musim kemarau menyebabkan sumur milik warga kering. Di Kampung Leuweungdatar terdapat mata air tapi jaraknya jauh.
Pemdes sudah melaporkan kepada BPBD kecamatan Cibadak bahwa di Kampung Leuweungdatar krisis air bersih.
"Ya Alhamdulilah hari senin ini dikirim oleh yayasan Asia Muslim Chrity Poundation dari Bandung yang kerja sama dengan BPBD. Kami pun sedang mengali sumur untuk kebutuhan warga namun belum ada airnya," jelasnya.
BACA JUGA: Sumur Kering, Warga Palabuhanratu Sukabumi Gunakan Air Sungai untuk Mandi
Meski harus mengantri untuk mendapatkan air, warga bisa memenuhi kebutuhan air untuk kebutuhan sehari-hari.
"Sudah lima bulan warga disini kesulitan mendapatkan air bersih akibat kemarau. Ada mata air tapi jauh jaraknya sekitar 3 Kilometer," ujar Iton (45 tahun) warga.