SUKABUMIUPDATE.com - Dampak musim kemarau mulai dirasakan warga di sejumlah kampung yang berada di Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Hampir tiga bulan musim kemarau terjadi warga mulai kesulitan mencari air bersih.
Warga pun memanfaatkan sungai Cibeuleungbeng yang saat ini airnya sudah berkurang dan kotor. Sedangkan untuk minum atau memasak warga harus mencari ke kampung lain sehingga harus mengeluarkan Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu untuk ongkos ojek.
BACA JUGA: Hadapi Kekeringan, BPBD Kabupaten Sukabumi Siagakan Lima Mobil Tangki
"Hampir sebagian sumur punya warga sudah mulai kering, sementara ini kami memanfaatkan aliran Sungai Cibeuleungbeng yang yang debit airnya sudah berkurang dan berwarna," kata Anang Suryana (58 tahun) warga Kampung Pananggapan, Desa Cikangkung, kepada sukabumiupdate.com, Rabu (1/8/2018).
Warga Kampung Nangkawangi, Adin mengungkapkan, selain memanfaatkan air sungai, ada pula warga yang mengambil air di sawah dengan membuat kubangan.
Warga kini merasa was-was apabila kemarau berkepanjangan hingga dua bulan kedepan maka sungai atau sumber air lainnya akan kering total. Saat ini saja karena banyak warga yang menggunakan sungai Cibeuleungbeng, air sudah berbau sabun.
"Saat ini kami benar benar kesulitan dengan air bersih, berharap Pemdes Cikangkung bisa mencari solusi terbaik untuk menanggulangi darurat air tersebut. Mungkin kalau diberi satu atau dua bulan lagi belum turun hujan, sungai pun akan kering, sekarang juga sudah bau sabun," pungkasnya.