SUKABUMIUPDATE.com - Tutut yang mengakibatkan puluhan warga keracunan dan seorang warga tewas di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, dijual oleh pedagang keliling seharga Rp 2 ribu perbungkus.
Tutut dibeli dan dimakan warga pada Minggu (22/7/2018) dan warga merasakan mual, pusing dan diare pada Senin (23/7/2018).
Warga lantas dilarikan ke rumah sakit. Setelah menjalani perawatan satu korban, Muhammad Thamrin (18 tahun) meninggal pada Selasa (24/7/2018) malam.
Korban keracunan berada di Kampung Kebunkaung RT 23/04 Desa Citamiang dan warga Kebunkaung, Desa Sukamanis. Adapun korban meninggal merupakan warga Kampung Kebunkaung RT 23/04 Desa Citamiang.
"Tutut itu dibeli harganya Rp 2 ribu perbungkus. Kalau tiga bungkus Rp 5 ribu. Penjualnya pakai keranjang dipikul," ujar Hoer (42 tahun) warga.
Hoer mengungkapkan, anaknya Firman (12 tahun) makan bersama teman-temannya termasuk korban meninggal Muhammad Thamrin di Kampung Kebunkaung RT 23/04, Desa Citamiang. Saat itu, anaknya bersama teman-temannya membeli tutut sebanyak Rp 20 ribu.
BACA JUGA: Insiden Tutut di Kadudampit, Kabupaten Sukabumi Tetapkan KLB Keracunan Makanan
Menurut Hoer, tukang tutut itu biasa berjualan tiga kali dalam seminggu. Namun Hoer tak tahu asal usul pastinya pedagang tersebut berasal dari mana.
"Tukang tutut itu biasa dagang katanya 3 kali seminggu. Asalnya dari Cianjur," tukasnya.
BACA JUGA: Diduga Keracunan Tutut, Warga Kadudampit Sukabumi Tewas
Sementara itu, jumlah korban hingga saat ini menjadi 55 orang termasuk satu orang korban yang meninggal. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi membuka tiga posko penanggulangan korban keracunan tutut.
Adapun korban yang saat ini masih menjalani perawatan yaitu sembilan orang di RS Bhayangkara Setukpa, delapan orang di betha medika, dua orang di RSUD R Syamsudin SH, terakhir 4 orang dirawat di klinik Alami.