SUKABUMIUPDATE.com - Jenazah Muhammad Thamrin (18), remaja korban keracunan tutut asal Kampung Kebonkawun RT 23/RW 03, Desa Citamiang, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi akhirnya dibawa ke Instalasi Jenazah dan Kedokteran Forensik RSUD R Syamsudin SH, Selasa (24/7) malam, sekitar pukul 21.50 WIB.
Jenazah Thamrin dibawa menggunakan ambulans Dokpol yang disediakan Polres Sukabumi Kota. Pihak keluarga juga turut mengantarkan jenazah. Rencananya, pihak RSUD R Syamsudin SH akan menyampaikan hasil otopsi pada Rabu esok.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Susatyo Purnomo Condro juga datang untuk melihat kondisi jenazah. Kepada awak media, Susatyo mengaku sudah menyiapkan personelnya untuk berjaga di lokasi keracunan massal, terutama para Bhabinkamtibmas.
"Informasi dari masyarakat, terjadi dugaan keracunan massal dari makanan jenis keong atau tutut. Korban berdasarkan data sementara dari puskesmas ada 45 orang dan satu diantaranya meninggal dunia pada pukul 9 malam tadi," ungkap Susatyo.
Ia menambahkan, sejumlah korban keracunan lainnya kini tengah mendapat perawatan intensif di empat rumah sakit. Diantaranya RS Betha Medika, RS Assyifa, RS Setukpa dan Klinik Alami. Korban meninggal dunia diketahui sebelumnya dirawat di RS Betha Medika.
"Kepolisian menyiagakan semua unit patroli dan ambulans di dua desa. Desa Citamiang dan Desa Sukamanis, Kadudampit untuk melakukan evakuasi atau bantuan secepatnya apabila ada korban lain. Untuk segera dibawa ke rumah sakit yang lebih lengkap perawatannya," lanjut Susatyo.
BACA JUGA: Total Korban Keracunan Tutut di Kadudampit Sukabumi Jadi 52 Orang
Orang nomor satu di lingkungan Polres Sukabumi Kota itu menyebutkan, terhadap korban meninggal dunia dilakukan proses penyidikan berupa otopsi, untuk mengetahui sebab-sebab kematiannya.Usai melihat kondisi jenazah, Susatyo kemudian bergegas ke lokasi kejadian keracunan massal.
"Kami masih berusaha mencari penjual, yang berdasarkan keterangan saksi-saksi, bahwa para korban membeli dari pedagang tersebut. Ini masih kita dalami, tapi perkembangan selanjutnya akan segera kita kabarkan. Untuk sementara kita masih kedepankan menolong para korban," pungkas Susatyo.