SUKABUMIUPDATE.com - Serangan seekor babi hutan menewaskan satu orang kakek dan melukai balita di Kampung Cimapag RT 7 RW 5, Desa Cikarae Toyyibah, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Rabu 18 juli. Penaklukan babi menyisakan cerita tersendiri bagi warga.
Ketua RT setempat, Yanto Hermanawan mengatakan, warga cukup kesulitan saat menaklukan babi tersebut. Butuh enam kali tembakan dan satu kali sabetan golok. Babi pun tewas.
"Jadi enam kali tembakan. Satu kali pas masih dekat rumah, terus kabur ke pasir (atas) dan ditembak tiga lagi. Masih hidup juga, lalu dibacok pakai golok di paha dan punggung baru si babi mati," tutur Yanto ditemui sukabumiupdate.com, Rabu (18/7/2018).
Yanto menjelaskan, babi sempat berkeliaran di sekitar rumah korban setelah mengamuk. Selang satu jam, warga baru bisa melumpuhkannya.
"Sempet diem dulu di halaman sekitar rumah korban, enggak langsung ditembak. Warga disini enggak ada yang punya senapan," tuturnya.
Ia menambahkan, ada warga yang meminjam senapan dari seorang kenalan di kampung tetangga. Setelah dilumpuhkan, warga memenggal kepala babi.
BACA JUGA: Kronologi Babi Hutan Serang Kakek dan Cucu di Cikidang Sukabumi
"Kepalanya dipotong oleh warga. Katanya untuk bukti, cuman gak tau untuk bukti apa," tambahnya.
Untuk diketahui, peristiwa ini menewaskan seorang warga. Padli (62 tahun) mengalami luka serius di bagian kaki kanan karena di seruduk babi. Babi tersebut juga menyerang Fahra, seorang balita cucu Padli. Fahra mengalami luka lima jahitan di bagian lengan kanan.