SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa keracunan massal terjadi di Kampung Cibodas, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. Sebanyak 28 warga mengalami keracunan yang diduga berasal dari makanan di acara hajatan, Selasa (10/7/2018).
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Sukabumi turun untuk mengobati warga. Sedangkan untuk mengantisipasi bertambahnya korban, Dinkes Kabupaten Sukabumi mendirikan posko pengobatan. Selain itu, pihak Dinkes sudah mengambil sampel makanan untuk diperiksa.
"Untuk penangananya kita sudah mendirikan posko di tempat kejadian, kemudian kita bersama pak Camat melihat ke lapangan terutama sanitiasinya. Makanan yang diamankan (Dijadikan sampel) itu ada bihun, ayam dan semacam kentang," ujar Ketua IDI Kabupaten Sukabumi dr Aria Firmansyah.
Sampel tersebut, Kata Aria, akan di bawa ke Bandung untuk di uji lab. Maka dari itu untuk penyebab pasti keracunan tersebut belum bisa dipastikan.
"Dugaan dari faktor apanya kita belum pasti yah. Kalau dari makanan kita juga belum memastikan, karena harus melalui tahapan yaitu melalui laboratorium di Bandung," ujarnya.
Disamping mengambil sampel makanan untuk di uji lab, IDI bersama Dinkes Kabupaten Sukabumi dan Puskemas Nagrak melakukan survei lingkungan. Hal ini dilakukan karena sebelumnya kejadian serupa pernah terjadi di tempat tersebut dan penyebabnya dari air.
BACA JUGA: Korban Keracunan Nasi Hajatan Jadi 23 orang, 11 Masih Dirawat RSUD Sekarwangi
Aria menyebutkan jumlah korban keracunan sebanyak 28 orang dengan rincian 19 orang dibawa ke RSUD Sekarwangi Cibadak dan sudah dipulangkan. Sisanya di Puskesmas Nagrak dan sebagian sudah diperbolehkan pulang.
Puluhan warga menyantap makanan dari salah seorang warga yang menggelar acara hajatan, pada Sabtu (7/7/2018). Kemudian warga ini mendadak mengalami pusing dan mual-mual serta mengalami diare pada Senin (9/7/2018). Kondisi warga semakin memburuk hingga harus dilarikan ke Puskemas Nagrak dan RSUD Sekarwangi, Cibadak, Selasa (10/7/2018) malam.