SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan hektar sawah di Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, terancam gagal panen. Menurut petani sawah mereka tidak mendapatkan suplai air dari irigasi yang kering dampak dari pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro (PLTM).
BACA JUGA: Butuh Bantuan, Rumah Mak Ikah di Ciheulang Tonggoh Cibadak Sukabumi Ambruk
Sudah satu bulan ini warga kesulitan air baik untuk bertani dan untuk kebutuhan sehari-hari. Debit air dari sungai Cicatih melalui saluran irigasi desa berkurang drastis, sehingga air tidak pernah sampai ke kawasana pertanian dan pemukiman mereka.
Nana Supriatna (44 ) salah seorang warga menyelusuri saluran irigasi dan menemukan adanya penyempitan saluran di kampung Cisonggom. Awalnya dimensi irigasi ini 1,5 meter kali 2 meter, namun setelah pemasangan gorong-gorong oleh PLTM, dimensinya mengecil menjadi 0,5 meter persegi.
Saluran irigasi yang kering di Kampung Cisonggom. |Sumber Foto: Saepul Ramdani
"Dulu airnya besar, sekarang dari Cisonggom sudah kecil jadi tidak sampai ke kampung kami (Sampalan). Alasan perusahaan dipasang gorong-gorong untuk mengangkut material untuk pembangunan PLTM," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (10/7/2018).
Nana mengaku, selama ini warga tidak pernah kesulitan air walaupun dimusim kemarau. "Biasanya normal, nggak pernah kekeringan, tapi sekarang malah kering bahkan untuk mencuci pakaian pun warga rela ke sungai Cicatih, yang jaraknya lumayan jauh," keluhnya.
Warga lainnya, Sukanda (40) menuturkan, akibat kondisi ini lahan untuk bertani tidak bisa ditanami, begitu pula dengan kolam ikan, yang menjadi mata pencaharian utama. "Dampaknya banyak, ada sawah yang sudah ditanami dan terancam gagal panen, ada yang tidak bisa ditanami, dan penghasilan warga dari perikanan juga tidak ada, karena tidak adanya air untuk bertani," ungkapnya.
Terpisah Camat Cikembar, Arief Solihin menuturkan, akan segera berkoorsinasi dengan Desa Cimanggu dan pihak management PT Bias, untuk melakukan penijauan ke lokasi. "Kita akan tinjau dulu, penyebab kekeringannya dari apa, nanti baru bisa menyimpulkan dan mencarikan solusinya," pungkasnya.