SUKABUMIUPDATE.com - Momentum arus mudik lebaran nampaknya dimanfaatkan sejumlah sopir colt mini jurusan Sukabumi-Bogor untuk menaikan tarif. Tarifnya meroket hingga mencapai Rp 60 ribu.
Seperti yang diungkapkan seorang penumpang, Tia Oktaviani (21 tahun). Ia mengaku keberatan dengan kenaikan ongkos ini.
"Ongkosnya berubah-ubah, bisa sampai Rp 60 ribu kalau malam hari," ujar mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut ditemui sukabumiupdate.com, Selasa (12/6/2018).
BACA JUGA: Pemuda Tewas Ditusuk Rekan di Cikembar Sukabumi
Tak hanya malam, sopir juga sering menaikan tarif pada perjalanan siang hari. Apalagi jika harus melintas melalui jalur alternatif.
"Meski mahal ya terpaksa aja dibayar, kadang-kadang sopirnya rada maksa," tutur Tia.
Seorang sopir colt mini Sukabumi-Bogor, Ronggur tak menapik adanya kenaikan tarif. Menurutnya, hal tersebut sudah sesuai kesepakatan seluruh sopir dengan alasan ingin mendapatkan pendapat lebih tinggi.
"Pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga kan tinggi juga, berdasarkan kesepakatan makanya tarif dinaikan kalau musim mudik kayak gini," tutur Ronggur.
"Hari-hari biasa mah Rp 40 Ribu, sudah setiap tahun kami menaikan tarif menjelang arus mudik, itung-itung THR," ucapnya.
Tidak hanya itu, membengkak harga tarif pun akan terjadi ketika pergantian pengemudi, atau biasa disebut sopir kadal.
"Kalau sama kadal bisa sampai Rp 50 ribu ," tuturnya.
Dia mengaku sering mendapatkan protes penumpang atas kenaikan harga ini. Namun, jika penumpang tidak bersedia membayar ongkos yang sudah ditetapkan, bisa membayar sesuai tarif normal.
"Banyak penumpang yang protes. Tapi kalau penumpang tidak bersedia bayar segitu, bayar tarif normal saja," katanya.