SUKABUMIUPDATE.com - Santi (33 tahun) merupakan penyandang difabel asal Kampung Cibodas RT 04/03 Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Santi kini tinggal bersama ibunya, Asih Komalasari (67 tahun).
Asih mengatakan keadaan ini dialami Santi terjadi ketika berusia tiga bulan setelah pulang dari Posyandu. Santi yang pada mulanya sehat tiba-tiba mengalami demam tinggi dan tubuhnya dipenuhi bercak merah.
BACA JUGA: Sumarni, Wanita Difabel yang Jujur dari Nyalindung Sukabumi
Semenjak itu, pertumbuhan Santi terhambat, kepala Santi kian membesar dan kakinya tak bisa digerakan hingga saat ini.
Santi merupakan anak dari pernikahan kedua Asih. Sedangkan ayahnya, pergi meninggalkan Santi saat berusia dua tahun. Meski ditinggal ayah, Asih sekuat tenaga merawat anaknya termasuk membawanya berobat di tengah keterbatasan ekonomi.
"Dari kecil hingga saat ini saya tak pernah bosan merawatnya," ungkapnya.
BACA JUGA: Perbaiki Barang Elektronik Hingga Menjahit, Semangat Difabel Asal Purabaya Sukabumi
Untuk kebutuhan sehari-hari, dibantu oleh anak Asih dari pernikahan sebelumnya, namun Asih tak bisa berharap banyak karena anaknya sudah berkeluarga.
"Kami tak mungkin terus bergantung, kasihan kakaknya harus membiayai kehidupan kami. Dalam kondisi seperti ini kami tetap tabah dan selalu bersyukur atas kehidupannya," jelasnya.
BACA JUGA: Engkus, Difabel Tutor Online Bahasa Inggris Sampaikan Terima Kasih ke Bupati Sukabumi
Asih yang sudah berusia senja diliputi khawatiran, Santi nanti tidak ada yang mengurus.
"Usia saya sudah semakin tua, saya tak bagaimana nasib anak saya kalau saya meninggal dunia," lirihnya.